10.9 C
Paris
Thursday, October 31, 2024

Dilema Infrastruktur: Antara Modal Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi versus Pertumbuhan yang Stagnan

Sumber: Kompas.id

 

Oleh: Sultani, Peneliti CSPS SKSG UI dan Indonesia Strategic Center/ISC

Sumber: Kompas.id

Kamis, 3 Oktober 2024 harian “Kompas” menurunkan berita utama (headline) dengan judul: “Infrastruktur, Modal Akselerasi Pertumbuhan”. Berita ini tentu menjadi kabar baik untuk rakyat dan semua pemangku kepentingan, terutama kepada pemerintahan baru yang akan dilantik pada 20 Oktober nanti. Kabar baik dari berita ini adalah terbangunnya jaringan infrastruktur secara masif selama 10 tahun sehingga bisa menurunkan biaya logistik dari 24 persen menjadi 14 persen pada 2023. Daya saing Indonesia pun meningkat dari peringkat ke-44 menjadi peringkat ke-27 pada 2024 .

Sampai dengan pertengahan Agustus, pemerintah telah membangun 366.000 kilometer (km) jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, 6.000 km jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru dan 1,1 juta hektar jaringan irigasi baru. Pembangunan infrastruktur selama selama tahun 2014-2024 menjadi modal akselerasi pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia maju.

”Selama 10 tahun ini, kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesia sentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar,” kata Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan capaian pembangunan selama 2014-2024 secara umum pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, 16 Agustus 2024 (Kompas, 3/10).

Infrastruktur sebagai Pilihan Strategis

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 disebutkan bahwa pembangunan infrastruktur  merupakan  salah  satu pilihan strategis dalam rangka mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Indonesia. Infrastruktur telah menjadi pilar utama dalam strategi pembangunan ekonomi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan kebijakan ambisius untuk memperkuat jaringan transportasi, energi, dan digital. Infrastruktur dipandang sebagai kunci akselerasi pertumbuhan ekonomi karena dapat meningkatkan konektivitas, efisiensi, dan daya saing nasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, pembangunan infrastruktur adalah modal akselerasi pertumbuhan ekonomi. Dengan tersedianya infrastruktur bisa terbentuk kegiatan ekonomi yang bisa diperdagangkan yang lebih besar, paling tidak bisa mencapai 50 persen dari PDB sekarang yang 38 persen.

Dalam upaya mencapai target pertumbuhan PDB dalam RPJMN 2020-2024, kebutuhan belanja infrastruktur mencapai Rp6.445 triliun sementara kemampuan pemerintah untuk mendanai hanya sebesar Rp2.385 triliun (hanya 37 persen dari total kebutuhan). Untuk mengakselerasi kebutuhan belanja infrastruktur dan target pertumbuhan PDB pemerintah telah berinovasi dengan mendorong peran serta investasi masyarakat dan badan usaha melalui skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan skema pembiayaan kreatif lainnya.  Strategi ini sesuai dengan paradigma baru pendanaan infrastruktur yang menjadikan APBN/APBD sebagai alternatif sumber pendanaan terakhir.

Data terbaru menunjukkan bahwa selama satu dekade pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Perhubungan telah membangun 521 infrastruktur. Perhatian terbesar pada sektor transportasi laut dengan membangun 193 infrastruktur, diikuti darat sebanyak 157, udara sebanyak 91, dan perkeretaapian sebanyak 80. Pembangunan infrastruktur tersebut banyak dilakukan di daerah-daerah yang selama ini tidak tersentuh, sehingga infrastruktur bandara, pelabuhan, dan terminal yang masif tersebut menjadi bangunan yang kentara berdiri di berbagai daerah yang terisolir.

Perhatian pemerintah di bidang infrastruktur beberapa tahun terakhir ini telah berdampak pada peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur di Indonesia. Namun demikian, daya saing infrastruktur Indonesia masih perlu terus ditingkatkan. The Global Competitiveness Report tahun 2018 menempatkan posisi daya saing infrastruktur Indonesia di posisi 71 dari 140 negara, masih tertinggal jika dibandingkan negara  ASEAN  lainnya, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Ketertinggalan tersebut membuat pemerintahan Jokowi memprioritaskan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi, perkotaan, dan pelayanan dasar. Fokus utama tersebut akan ditopang oleh pembangunan energi dan ketenagalistrikan, serta pelaksanaan transformasi digital. Selain itu, pembangunan infrastruktur  pada periode kedua pemerintahan Jokowi dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa pengarusutamaan seperti tujuan pembangunan berkelanjutan, transformasi digital serta modal sosial dan budaya.

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Bagaimana strategi pemerintah dalam memanfaatkan semua infrastruktur yang sudah terbangun sekarang untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia? Kuncinya adalah optimalisasi infrastruktur yang berorientasi pada:

  1. Peningkatan Konektivitas dan Aksesibilitas

Infrastruktur transportasi, seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kereta api, yang dibangun dan diperbaiki di era Jokowi, memainkan peran sentral dalam meningkatkan konektivitas antar daerah. Misalnya, proyek Jalan Tol Trans-Jawa dan Trans-Sumatera berhasil menghubungkan pusat-pusat ekonomi utama dengan daerah-daerah pinggiran, mempercepat distribusi barang dan jasa, serta menurunkan biaya logistik.

Hadirnya Tol Trans-Jawa misalnya, distribusi logistik barang Jakarta-Surabaya menjadi lebih efisien karena bisa memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Perjalanan distribusi yang biasanya memakan waktu hingga 36 jam kini hanya 12 jam. Dengan durasi perjalanan yang semakin singkat, jumlah perjalanan menjadi bertambah volumenya.

Begitu juga dengan distribusi logistik dengan kapal yang trennya ikut meningkat. Saat ini ada 39 trayek perjalanan kapal tol yang meningkat berlipat dibandingkan tahun2014 yang hanya enam trayek. Tol laut memberikan konektivitas distribusi logistik yang lebih terjamin karena punya rute dan jadwal yang rutin.

Capaian ini membantu meningkatkan efisiensi waktu tempuh logistik dan membantu meningkatkan efisiensi ekonomi karena waktu pengiriman yang lebih singkat, dan mengurangi biaya transportasi bagi pelaku usaha, terutama sektor-sektor yang bergantung pada distribusi fisik seperti manufaktur dan pertanian.

  1. Pemerataan Pertumbuhan Ekonomi Antardaerah

 Pembangunan infrastruktur yang masif selama ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar daerah. Dengan memperbaiki akses ke daerah-daerah terpencil, infrastruktur mampu membuka potensi ekonomi lokal yang sebelumnya terisolasi. Infrastruktur jalan dan jembatan di daerah pedalaman Papua dan Kalimantan, misalnya, mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi kesenjangan pembangunan antara kawasan barat dan timur Indonesia. Hal ini membantu mendiversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi di luar wilayah-wilayah urban besar seperti Jawa dan Sumatera.

Infrastruktur telah memperlancar konektivitas, layanan dasar, serta distribusi pangan di Indonesia. Upaya perluasan jaringan bandara baru serta rehabilitasi dan pengembangan bandara yang sudah ada, termasuk pengembangan angkutan udara perintis, diperkirakan dapat menopang pertumbuhan ekonomi di daerah dengan kisaran 5-10 persen per tahun (Kompas, 3/10).

  1. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Ekonomi

Infrastruktur yang memadai mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan efisiensi produksi di berbagai sektor ekonomi. Jalan, pelabuhan, dan bandara yang lebih baik bisa mengurangi hambatan dalam distribusi bahan baku dan produk jadi. Infrastruktur transportasi yang baik kualitasnya memungkinkan petani mengirimkan hasil bumi mereka ke pasar dengan lebih cepat, sehingga mengurangi kerugian pasca panen. Hal ini bisa memicu peningkatan produktivitas di sektor pertanian, perdagangan, dan industri secara keseluruhan.

4. Stabilitas Ekonomi dan Pembangunan Jangka Panjang

 Dengan memperbaiki dan memperluas infrastruktur, pemerintahan Jokowi telah berusaha menciptakan fondasi yang lebih kokoh untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Infrastruktur yang baik memberikan stabilitas dalam hal distribusi barang dan jasa, memastikan bahwa perekonomian tetap resiliensi terhadap gangguan eksternal seperti fluktuasi harga energi global atau masalah logistik global. Selain itu, fokus pada infrastruktur hijau dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan, mencerminkan upaya untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mengorbankan lingkungan dan tetap berkelanjutan di masa depan.

  1. Dampak Multiplier Effect Terhadap Sektor Lain

 Pembangunan infrastruktur tidak hanya langsung meningkatkan sektor konstruksi, tetapi juga memiliki multiplier effect yang luas terhadap sektor-sektor lain, termasuk perdagangan, industri, dan jasa. Kegiatan konstruksi jalan, jembatan, dan pelabuhan misalnya, memicu permintaan bahan baku seperti semen, baja, dan tenaga kerja, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Infrastruktur juga berkontribusi pada meningkatnya daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi. Investor, baik domestik maupun asing, cenderung memilih negara dengan infrastruktur yang memadai untuk menjamin kelancaran operasional bisnis mereka. Pembangunan infrastruktur digital berperan penting dalam mempercepat transformasi digital. Ketika infrastruktur selesai dibangun, peningkatan mobilitas barang dan jasa akan memperluas pasar bagi bisnis, mempercepat pertumbuhan sektor-sektor terkait.

Kontradiksi Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan infrastruktur sejauh ini belum bisa  menciptakan efisiensi distribusi. Contohnya, pengiriman barang menggunakan kapal dari kawasan Indonesia barat menuju Indonesia timur biasanya terisi 90 persen, tetapi saat kembali kapal cenderung kosong. Hal ini membuat biaya logistik masih mahal lantaran angkutannya tidak optimal. Konsep pembangunan tol laut yang bertujuan untuk menghidupkan sumber ekonomi baru di kawasan Indonesia timur rupanya belum berjalan sepenuhnya.

Ujung-ujungnya, pembangunan infrastruktur belum bisa membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia lepas dari 5 persen. Alasannya, alih-alih banyak membangun media transportasi yang murah dan masif seperti kapal laut dan kereta api, pemerintahan Jokowi justru fokus membangun jalan tol sebagai solusi logistik.

Tarif jalan tol untuk truk, yakni golongan 3, 4, 5, terlalu mahal, jauh lebih mahal ketimbang kendaraan pribadi roda empat. Sementara kapal laut dan kereta api jauh lebih efisien dalam hal logistik. Kapal laut bisa memuat barang jauh lebih banyak dan lintas pulau. Kereta api juga tidak terhambat kemacetan dan mengangkut barang lebih banyak. Perbedaan skala prioritas tersebut menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur selama ini kurang sejalan dengan pembangunan Indonesia menjadi negara industri sebagai cara untuk menjadi negara maju.

Penting untuk diketahui bahwa Presiden Joko Widodo mengawali masa jabatannya pada 2014 dengan janji membawa ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7 persen. Kini, satu dekade berlalu, mimpi tersebut tinggal angan-angan. Tak tumbuh sesuai target, mesin perekonomian utama, seperti industri manufaktur dan konsumsi masyarakat, justru menunjukkan tanda-tanda melemah. Sektor manufaktur lesu, konsumsi rumah tangga loyo, jumlah kelas menengah menyusut.

Ekonomi Indonesia hanya tumbuh di level rata-rata 5,1 persen selama satu dekade ini dengan titik tertinggi 5,3 persen pada 2022 dan titik terendah pada minus 2,1 persen pada 2020. Pertumbuhan tertinggi dipicu oleh siklus ledakan harga komoditas mendongkrak kinerja ekspor dan sektor ekstraktif pada 2022. Sementara Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia terpuruk ke titik paling rendah. Namun, tahun-tahun sebelum pandemi yaitu 2015-2019 sudah tumbuh stagnan di bawah target, yaitu rata-rata 5,02 persen per tahun.

Selama periode 2015-2024, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh rata-rata 3,86 persen. Ekonomi Indonesia secara tradisional bergantung pada konsumsi masyarakat sebagai kontributor terbesar terhadap PDB pertumbuhannya sudah melandai di bawah 5 persen sejak periode pertama Jokowi. Situasi ini semakin diperburuk pada periode kedua akibat pandemi COVID-19, yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun akibat hilangnya pekerjaan, berkurangnya pendapatan, dan meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

Di sisi lain, sektor manufaktur, yang merupakan salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dan kontribusi pada ekspor, juga mengalami penurunan. Berkurangnya permintaan domestik akibat pelemahan konsumsi masyarakat turut mempengaruhi penurunan aktivitas di sektor manufaktur. Ketika daya beli masyarakat rendah, permintaan produk manufaktur juga berkurang, menyebabkan penurunan produksi dan investasi di sektor tersebut.

Pemulihan Ekonomi

Meskipun konsumsi dan manufaktur mengalami pelambatan, pembangunan infrastruktur tetap dilihat sebagai modal penting untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Penurunan konsumsi dan manufaktur sering kali merupakan dampak dari faktor eksternal, seperti pandemi, yang menyebabkan pelemahan permintaan. Secara logis, pembangunan infrastruktur harus dilihat sebagai investasi jangka panjang yang akan mendukung pertumbuhan konsumsi dan manufaktur ketika kondisi makroekonomi membaik. Infrastruktur yang kuat akan memungkinkan sektor-sektor ini untuk pulih lebih cepat dan berkembang lebih pesat setelah tekanan sementara, seperti pandemi atau resesi, berlalu.

Artinya, dengan infrastruktur yang lebih baik, potensi pemulihan akan lebih cepat karena infrastruktur meningkatkan efisiensi ekonomi, memperluas akses pasar, dan menurunkan biaya produksi serta distribusi. Infrastruktur tetap menjadi fondasi penting bagi pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.

Infrastruktur transportasi yang baik memungkinkan distribusi barang menjadi lebih efisien, yang pada gilirannya mengurangi biaya logistik bagi industri manufaktur dan harga barang bagi konsumen. Ini dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, karena harga barang menjadi lebih terjangkau, dan mendorong produksi manufaktur. Pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandara memudahkan distribusi barang ke wilayah yang lebih luas, yang pada akhirnya mendorong peningkatan konsumsi di daerah-daerah tersebut.

Pelambatan pertumbuhan konsumsi dan manufaktur tidak menghilangkan pentingnya infrastruktur. Justru, infrastruktur dapat berperan sebagai katalis untuk pemulihan ekonomi. Ketika daya beli masyarakat dan permintaan manufaktur mulai pulih, infrastruktur yang memadai akan memastikan bahwa barang dan jasa dapat dihasilkan dan didistribusikan dengan lebih efisien. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga menciptakan lapangan kerja, baik melalui proyek konstruksi maupun melalui peningkatan aktivitas ekonomi di sektor-sektor terkait.

Dengan demikian, meskipun pertumbuhan ekonomi berbasis konsumsi dan manufaktur terlihat lamban, pembangunan infrastruktur tetap relevan dan strategis. Infrastruktur menyediakan landasan bagi pemulihan dan akselerasi pertumbuhan ekonomi di masa depan. Setelah faktor-faktor penekan konsumsi dan manufaktur berangsur pulih, infrastruktur yang telah dibangun akan memungkinkan kedua sektor ini berkembang dengan lebih pesat sekaligus menciptakan siklus pertumbuhan yang berkelanjutan.

Strategi Kebijakan Pemerintahan Prabowo

Strategi kebijakan pemerintahan Prabowo dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan infrastruktur untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan harus didasarkan pada pandangan bahwa infrastruktur adalah modal fundamental bagi peningkatan produktivitas, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan daya saing nasional. Infrastruktur yang memadai dan merata, terutama di sektor transportasi, energi, telekomunikasi, dan air bersih, akan mendukung keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang inklusif.

Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pemerintahan baru harus memprioritaskan aspek-aspek strategis yang menonjol dalam kebijakan infrastruktur. Aspek-aspek strtegis tersebut antara lain:

  1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur

Pemerintahan Prabowo berkomitmen untuk fokus pada pembangunan infrastruktur skala besar, dengan memperbaiki kualitas sekaligus memperluas jangkauannya ke daerah-daerah yang belum terlayani secara memadai. Infrastruktur transportasi seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kereta api akan terus dikembangkan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah. Pemerintahan Prabowo juga akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur energi, termasuk listrik, gas, dan sumber energi terbarukan, untuk memastikan ketersediaan energi yang memadai bagi sektor industri, manufaktur, dan rumah tangga, sehingga mampu mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut.

2. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Salah satu prinsip dasar yang akan dipegang oleh pemerintahan Prabowo dalam kebijakan infrastruktur adalah pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T). Pemerataan ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan ekonomi antar wilayah, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan publik, serta mendorong perkembangan ekonomi di daerah-daerah yang selama ini belum terintegrasi sepenuhnya dengan pusat-pusat ekonomi. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur yang merata akan memperkuat basis ekonomi nasional dan memperluas kesempatan ekonomi bagi masyarakat lokal di seluruh Indonesia.

3. Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

Paradigma berkelanjutan yang menjadi semangat utama pembangunan nasional akan menjadi landasan penting dalam kebijakan infrastruktur pemerintahan Prabowo. Pemerintah akan mengutamakan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, seperti pengembangan energi terbarukan serta infrastruktur hijau yang berperan dalam mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan. Selain itu, pembangunan infrastruktur tahan bencana dan pengelolaan sumber daya air yang lebih holistik akan menjadi fokus dalam upaya memitigasi dampak perubahan iklim dan bencana alam yang sering melanda Indonesia.

4. Sinergi Antar-Sektor dan Penguatan Rantai Pasok

Menghadapi keterbatasan anggaran negara, pemerintahan Prabowo akan mengoptimalkan keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Skema ini tidak hanya akan mendorong partisipasi sektor swasta dalam pendanaan proyek-proyek infrastruktur, tetapi juga memungkinkan penerapan teknologi terbaru dan peningkatan efisiensi dalam implementasi proyek-proyek tersebut. Pemerintah akan mendorong pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dan mendukung sektor-sektor prioritas ekonomi nasional, seperti manufaktur, pertanian, pariwisata, dan perikanan. Pengembangan infrastruktur transportasi dan logistik yang efisien, misalnya, akan memperkuat rantai pasok (supply chain) sektor-sektor tersebut, meningkatkan akses pasar, serta menurunkan biaya produksi dan distribusi.

  1. Infrastruktur Digital dan Teknologi

Di era digitalisasi global, infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi menjadi elemen krusial bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintahan Prabowo berencana untuk mempercepat pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi dan infrastruktur digital di seluruh Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pedesaan dan terpencil. Kebijakan ini selaras dengan komitmen Prabowo untuk meningkatkan konektivitas antar-desa dan daerah melalui pembangunan infrastruktur desa seperti jalan desa, jembatan, fasilitas kesehatan, dan sarana pendidikan. Tujuannya adalah bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat pedesaan terhadap peluang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik.

Kesimpulan

Infrastruktur memiliki peran kunci sebagai modal akselerasi pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menghadapi tantangan krisis lingkungan, krisis energi, dan hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang menjadi program strategis pemerintahan baru nanti.  Infrastruktur yang memadai berfungsi sebagai fondasi fisik untuk pembangunan ekonomi, sekaligus  instrumen strategis dalam menjaga keberlanjutan pembangunan dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional. Dalam konteks krisis lingkungan, pembangunan infrastruktur akan menjadi pilar penting bagi pemerintah dalam mitigasi dampak perubahan iklim serta mencegah eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan.

Selain itu, krisis energi yang disebabkan oleh ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil juga akan dihadapi melalui pembangunan infrastruktur energi terbarukan. Pemerintahan Prabowo akan mendorong pengembangan energi surya, angin, dan hidro sebagai solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi domestik. Strategi ini tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjawab tantangan lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem.

Di sisi lain, hilirisasi SDA memerlukan infrastruktur industri dan logistik yang canggih untuk memaksimalkan nilai tambah dari sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Dengan membangun infrastruktur yang mendukung proses pengolahan bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi, pemerintah akan mempercepat transformasi ekonomi dari ketergantungan ekspor bahan mentah menuju industri manufaktur yang kuat dan berkelanjutan. Hilirisasi yang didukung oleh infrastruktur yang memadai ini, akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan penerimaan negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Prabowo dan Harapan Pemimpin Kuat

0
Guntur Subagja Mahardika bersama Prabowo Subianto dan Ketua TKN Rosan P Roslani saat Dialog Prabowo dengan pedagang bakso dan pelaku UMKM.

Oleh: Guntur Subagja Mahardika, Ketua CSPS SKSG Universitas Indonesia, Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI)

Jakarta – Pemungutan suara Pemilu 2024 sudah dilaksanakan bangsa pada 14 Februari 2024. Secara umum, pemilu berjalan tertib, lancar, dan aman. Masyarakat yang memiliki hak pilih mewarnai pesta demokrasi lima tahunan ini dengan hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memberikan suara memilih Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 – 2029, anggota DPR RI, anggota DPD RI, dan anggota DPRD tingkat I dan II.

Beberapa saat setelah pencoblosan kertas suara, lembaga-lembaga survei mempublikasikan hitung cepat (quick count/QC). Hasilnya, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan suara 58 persen lebih.

QC CSIS-Cyrus dengan data masuk 100 persen mempublikasikan pasangan Anies Rasyid Baswedan – Muhaimin Iskandar memperoleh suara 24,91%, pasangan Prabowo – Gibran meraup pemilih 58,25%, dan pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD mendapatkan 16,84% suara. Hasil QC lainnya hampir sama. Indikator Politik Indonesia mengungkapkan pasangan calon nomor urut 01 memperoleh 25,34% suara, 02 mendapatkan 58,08%, dan 03 mendapatkan 16,58% dengan total data masuk 99,73%.

Saat artikel ini ditulis, penghitungan riil (real count) Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang dipublikasikan melalui website pemilu2024.kpu.go.id mempublikasikan data masuk 66,61% dan mengungkapkan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 57,95%, Anies-Muhaimin 24,48% suara, dan Ganjar-Mahfud 17,57% suara. Sementara proses penghitungan suara secara manual dari formular C-1 masing-masing TPS seluruh Indonesia masih dalam proses penghitungan secara berjenjang.

Meski pengumuman pemenang pemilihan presiden belum diumumkan resmi oleh KPU, hampir dapat dipastikan Prabowo-Gibran terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024 – 2029. Tidak dipungkiri, lawan politik menuding ada dugaan kecurangan dan kesalahan data penghitungan suara. Itu merupakan bagian dari proses demokrasi yang sudah ada mekanisme penyelesaiannya melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Yang pasti, selisih perolehan suara pasangan 02 dengan pasangan calon lainnya terpaut jauh dengan selisih lebih dari 30% . Kalau pun misalnya terdapat koreksi sejumlah suara, kecil kemungkinan akan terjadi perubahan pemenang dalam Pilpres 2024.

Tidak Jemawa

Prabowo dan Gibran mengajak para pendukungnya tidak euforia atas perolehan suara tertinggi ini. Prabowo juga mengingatkan agar para pemilihnya, partai politik pendukungnya, dan relawan tidak jemawa. Seraya mengucapkan terima kasih kepada para pendukung dan penyelenggara pemilu, Prabowo menegaskan, “Ini kemenangan seluruh rakyat Indonesia.” Penegasan itu disampaikan saat Nonton Bareng Quick Count di Istora Senayan Jakarta, (14/2), yang dihadiri pengurus Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju, pimpinan partai politik, dan relawan pendukung Prabowo-Gibran.

Pernyataan seorang negarawan ini sesuai komitmennya yang disampaikan sejak masa kampanye, “Bila mendapatkan mandat dari rakyat, saya akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia, baik yang memilih maupun tidak memilih saya.”

Bagi Prabowo bukanlah perjuangan mudah memperoleh kemenangan dalam Pemilu 2024 ini. Ia, lebih dari 20 tahun berjuang untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Dimulai dengan mengikuti Konvensi Partai Golkar, kemudian mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden berpasangan dengan Megawai Sukarnoputri pada 2009, namun dikalahkan oleh Jenderal Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada 2014 ia maju kembali menjadi calon presiden berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai cawapres. Kali ini yang dihadapinya adalah pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Joko Widodo adalah figur yang dikenal Prabowo dan diusung Partai Gerindra saat mencalonkan Gubernur DKI Jakarta 2012. Sementara Jusuf Kalla adalah mantan Wakil Presiden periode pertama SBY. Kali itu, Prabowo kembali kalah dalam pemilu. Ia terus berjuang.

Pada 2019 mencalonkan diri lagi menjadi Presiden berpasangan dengan Sandiaga Salahudin Uno, yang saat itu menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta. Lagi-lagi, Prabowo gagal menghadapi Jokowi yang berpasangan dengan Kiai Ma’ruf Amin. Meski dua kali kalah dalam pemilu melawan Jokowi, namun Prabowo adalah figur ksatria. Ia segera mengakui kemenangan lawan politiknya. Bahkan, pada 2019 itu, ia berkenan bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Menteri Pertahanan.

Di sini, “koalisi” Jokowi – Prabowo dimulai. Prabowo menjadi menteri yang profesional memimpin Kementerian Pertahanan, dan melaporkan kerjanya kepada majikannya, Presiden Jokowi. Di Kementerian Pertahanan, mantan Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD ini menunjukkan keberpihakannya membangun kekuatan pertahanan nasional. Di antaranya, memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) di tiga matra: Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut.

Ia juga membentuk Komando Cadangan (Komcad) dengan merekrut sipil yang dilatih pertahanan. Prabowo juga memperkuat persenjataan dan alusista TNI. Dan, Prabowo yang sempat berprofesi sebagai pengusaha itu menghidupkan BUMN-BUMN strategis untuk memproduksi kebutuhan militer, mulai dari persenjataan, kendaraan taktis, hingga kapal selam yang dibangun sendiri bangsa Indonesia.

Keberhasilan BUMN PT PAL bersama perusahaan Korea, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) melahirkan kapal selam yang diberi nama KRI Alugoro-405 merupakan tonggak sejarah pertananan nasional Indonesia. Sebagaimana dilansir dalam website www.pal.co.id, KRI Alguro=405 adalah kapal selam Diesel Electric, dan menjadi kapal selam pertama karya anak bangsa Indoinesia. Spesifikasi kapal selam, panjang 61,3 meter dan berkecepatan 21 knot, yang mampu berlayar dengan kemampuan jelajah lebih dari 50 hari. Selain itu, KRI Alugoro-405 yang dibangun dengan metode joint section memiliki prestasi zero defect pada proses pembangunannya.

“Hari ini merupakan selangkah ke depan bagi kita semua untuk membangun tentara kita ke arah yang lebih kuat lagi,” tegas Menteri Pertahanan Prabowo saat peresmian KRI Alugoro-405 di Surabaya, 17 Maret 2021. Saat itu, Prabowo memerintahkan seluruh industri pertahanan dalam negeri wajib turut berkontribusi dalam proses peremajaan seluruh alat pertahanan negara. Setelah itu, salah satu produk industri pertahanan nasional yang popular dan menjadi viral adalah suksesnya BUMN PT Pindad membuat kendaraan taktis bernama Maung.

Keberhasilan memperkuat sektor pertahanan nasional ini diakui lembaga pemeringkat militer dunia Global Fire Power. Lembaga yang menjadi rujukan negara-negara ini mendudukkan kekuatan militer Indonesia berada pada peringkat 13 dari 145 negara. Sementara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah negara terkuat militernya.

Perjuangan panjang itu akhirnya tertunaikan. Prabowo terpilih (data sementara QC dan RC KPU unggul) menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8. Angka delapan ini tampaknya angka keramat bagi putra Sumitro Djojohadikusumo ini. Sejak menjadi taruna Akbari, Prabowo dengan nomor urut 08. Lantaran itu, orang-orang dekatnya memanggil Prabowo dengan “08”.

Keinginan Masyarakat

Menangnya Prabowo dalam Pemilu 2024 menunjukkan keinginan masyarakat memiliki pemimpin yang kuat dengan nasionalisme tinggi. Yang diharapkan itu tercermin dalam gagasan, sikap, dan perilaku purnawirawan jenderal bintang tiga dan mantan Panglima Korps TNI Angkatan Darat tersebut. Di samping itu, Prabowo juga merupakan figur pemersatu. Komitmennya jelas. Ia akan melanjutkan hal-hal baik untuk bangsa Indonesia yang telah dilakukan oleh Presiden Sukarno, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie, Presiden Abdurahman Wahid, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo.

Khusus Presiden Jokowi, Prabowo menegaskan akan melanjutkan program-program pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Menurutnya, Jokowi sudah membangun fondasi yang kuat dan Prabowo-Gibran akan melanjutkan, antara lain hilirasi berbagai sumber daya alam dan komoditas Indonesia.

Dari sisi nasionalisme, Prabowo tidak perlu diragukan lagi. Ia adalah figur yang mencintai negaranya dengan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Jiwanya Merah Putih, di dadanya Garuda, dan di hatinya Pancasila. Karenanya, Prabowo akan merangkul lawan-lawan politiknya untuk bersama-sama membangun Indonesia.

Pemimpin visioner diperlukan untuk membangun Indonesia menjadi negara maju dan unggul. Pemimpin yang dibutuhkan sekarang adalah yang mampu mengatasi berbagai persoalan bangsa dan memberi solusi menghadapi tantangan global. Setidaknya ada empat hal yang menjadi tantangan global,yang dapat berdampak pada Indonesia apabila tidak mengantisipasinya. Pertama, krisis kesehatan; situasi pandemi seperti wabah Covid-19 bisa terjadi lagi bila tidak waspada.

Kedua, krisis energi, yang saat ini berdampak pada semua segmen industri dan saatnya membangun energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan. Ketiga, krisis ekonomi dan keuangan. Ancaman global pada sektor ekonomi dan keuangan semakin meningkat dan banyak negara rentan ambruk akibat fundamental ekonominya lemah. Keempat, krisis geopolitik, situasi politik dunia dan peperangan di sejumlah negara.

Asta Cita, yang merupakan misi Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 menjadi jawaban untuk membangun Indonesia gemilang pada 2045, bertepatan dengan 100 tahun Indonesia merdeka. Prabowo-Gibran memiliki 8 misi Asta Cita, 17 Program Prioritas, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat. Sedangkan visinya adalah “Bersama membangun Indonesia maju”.

Saat ini proses pemilu masih berlangsung. Diharapkan, penghitungan suara secara elektronik dan manual berjenjang dapat segera tuntas dan segera dilakukan penetapan hasil Pemilu 2024. Bismillah, atas rahmat Tuhan yang Maha Esa, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka akan dilantik dan menjadi Presiden – Wakil Presiden Indonesia pada 20 Oktober 2024 mendatang, membangun Nusantara menuju Indonesia gemilang. Oke, gasss!

Guntur Subagja Mahardika Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI), Ketua Umum Arus Baru Indonesia (ARBI), Pendiri Yayasan Mitra Mikro.

Sumber: detik.com

Baca artikel detiknews, “Prabowo dan Harapan Pemimpin Kuat” selengkapnya https://news.detik.com/kolom/d-7200489/prabowo-dan-harapan-pemimpin-kuat.

Ketahanan Pangan G-20 dan Kemandirian Indonesia

0
Editor buku G-20 Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, Dr. Yanuardi Syukur memberikan buku kepada salah satu penulis, Guntur s Mahardika, di Kantor Wakil Presiden RI.

Guntur Subagja Mahardika

Ketua Umum, Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) /

Ketua, Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG-UI).

 

 

Pertanian merupakan salah satu bagian dari Sherpa Track G20 dan menjadi topik penting dalam Pertemuan Tingkat Tinggi G20 di Bali, dimana Indonesia menjadi Presidensi G20. Permasalahan utama pada sektor pertanian global saat ini adalah isu ketahanan pangan (food security). Isu ini menjadi perhatian serius di tengah pandemi covid-19. Ketahanan pangan menjadi perhatian khusus dan mengancam keberlangsungan negara dan dunia bila tidak dikelola dengan baik.

Pangan adalah kebutuhan dasar (basic need) masyarakat dunia. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia, konsumsi pangan melonjak setiap tahun. Harga pangan dunia pun naik dari tahun ke tahun. Puncaknya, di tengah pandemi covid-19 gejolak harga pangan dunia menjadi tidak terkendali. Berdasarkan indeks Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) selama kurun waktu 2021 kenaikan harga pangan mencapai 28,1%.

Kenaikan harga yang tinggi disebabkan antara lain faktor cuaca ekstrem yang terjadi di belahan dunia, kebakaran hutan, kenaikan biaya pokok produksi, upah tenaga kerja, dan terganggunya rantai pasok (supply chain). Terganggunya jalur logistik menyebabkan kelangkaan kontainer, kapal angkut barang, dan pelayanan terbatas di saat pademi covid-19.

The Economist mempublikasikan Global Food Seucirity Index (GFSI) 2021 yang memeringkat 120 negara. Ada empat indikator penilaian yang menjadikan dasar ranking The Economist. Pertama, affordability yang memgukut keterjangkauan finansial masyarakat untuk membeli pangan. Kedua, availability  berupa ketersediaan pangan, keseimbangan pasokan (supply) dan permintaan (demand). Ketiga, quality and safety yaitu kualitas pangan dan kemanan pangan yang layak konsumsi. Keempat, natural resources and resilience yang merupakan sumber daya alam dan tingkat kemampuan pemulihan dalam di dalam gejolak atau kondisi tekanan.

Editor buku G-20 Pulih Bersama, Bangkit Perkasa, Dr. Yanuardi Syukur memberikan buku kepada salah satu penulis, Guntur s Mahardika, di Kantor Wakil Presiden RI.

Dari hasil penelitian dan analisisnya, The Economist menempatkan Irlandia (score 84) sebagai negara yang memiliki keamanan pangan terkuat di dunia. Disusul kemudian peringkat kedua adalah Austria (score 81,3) dan peringkat ketiga Inggris (score 81). Sementara negara paling rentan dalam ketahanan pangan adalah Burundi (peringkat 113, score 34,7), Yaman (peringkat 112, socre 35,7), Mozambik (peringkat 111, score 35,9).

Indonesia berada dimana? Peringkat Indonesia dalam GFSI 2021 ada pada peringkat 69 (score 59,2). Satu peringkat di atas Afrika Selatan (70) dan di bawah negara-negara jiran: Singapura (15), Malaysia (39), Thailand (51), Vietnam (61), Filipina (64). Dan Indonesia mengalami penurunan peringkat tajam dari sebelumnya berada di peringkat 65 (2020) dan peringkat 62 (2019).

Ketahanan pangan di negara-negara maju dan berkembang yang tergabung dalam G20 secara umum terbilang cukup baik: Inggris (Peringkat 3), Kanada (7), Jepang (8), Amerika Serikat (9), Perancis (9, sama dengan AS), Jerman (11), Italia (18), Rusia (23), Australia (32), Korea Selatan (32, sama dengan Australia), Tiongkok (34), Arab Saudi (44), Meksiko (46), Turki (48), Argentina (53), Brazil (63), Indonesia (69), Afrika Selatan (70), dan India (71). Semengtara atu anggota G20 Uni Eropa dalam indeks GFSI tersebut dibreakdown per negara.

Dengan peningkatan jumlah penduduk dunia yang tinggi, yang pada awal tahun 2022 populasi di dunia mencapai 7,8 miliar orang, kebutuhan pangan juga mengalami peningkatan signifikan. Bila produksi dan kebutuhan pangan tidak seimbang dan tidak dikelola dengan baik, maka krisis pangan dan kelaparan akan terjadi di belahan dunia.

Food and Agriculture Organization (FAO) dalam Statistical Year Book 2021 mengungkapkan data-data makin tingginya tingkat kelaparan di dunia. Pada tahun 2020, warga dunia yang mengalami kelaparan meningkat 160 juta orang, dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi 770 juta orang.

Tidak dipungkiri, Indonesia juga mengalami dampak meningkatnya penduduk miskin akibat pandemi covid-19 yang melanda negeri ini pada 2020-2021. Pada periode tersebut, jumlah penduduk miskin Indonesia meningkat dan sempat melebihi 10%dari penduduk Indonesia. Dari penduduk miskin tersebut sebanyak 4 persen adalah warga yang mengalami kemiskinan ekstrem. Beruntung jumlah penduduk miskin dan miskin ekstrem ini lambat laun kembali berkurang seiring dengan melandainya pandemic covid-19 pada triwulan III dan triwulan IV 2021. Data Badan Pusat Statistik (BPS) RI per September 2021, penduduk miskin turun menjadi 9,71%, atau sebanyak 26,50 juta jiwa.

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk di dunia dan masih tingginya warga miskin dan bahkan yang mengalami kelaparan, menuntut negara-negara G20 memperkuat kerjasama dan kolaborasi untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan dan kelaparan. Diantaranya dengan menyeimbangkan produksi dan kebutuhan pangan.

Melalui tema G20 “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bahu membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.

Nilai ekonomi sektor pertanian di dunia sangat tinggi. Menurut data FAO nilai tambah pertanian (agriculture added value) dalam dua dekade terakhir (2000-2019) mencapai 73 persen dengan nilai ekonomi USD 3,5 triliun. Kontribusi sektor pertaian pada Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar 4%. Kontribusi tenaga kerja sektor pertanian mencapai 27% dari total tenaga kerja global, atau sekitar 874 juta orang.

Produksi tanaman utama (primary crops) pada 2019 mencapai 9,4 miliar ton. Jumlah ini meningkat 53% dibandingkan data pada tahun 2000. Empat komoditas tanaman pokok utama adalah tebu, jagung, gandum, dan padi menguasai separo dari produksi tanaman utama. Amerika Serikat, Tiongkok, dan Brazil adalah produsen jagung terbesar. Sedangkan Tiongkok, India, dan Indonesia adalah produsen padi terbesar. Produksi gandum dan kentang (ubi) dikuasai Tiongkok, India, dan Rusia. Sedangkan produsen tebu terbesar adalah Brazil, India, dan Thailand.

Produksi minyak nabati meningkat 118% pada kurun waktu yang sama. Indonesia, Malaysia, dan Thailand merupakan produsen tersebar minyak nabati yang bersumber dari sawit (palm oil). Minyak sawit merupakan pasar terbesar di dunia, disusul minyak kedelai yang didominasi produksi dari Tiongkok, Amerika Serikat, dan Brazil. Serta minyak bunga matahari yang didominasi produksi Ukraina, Rusia, dan Argentina. Sedangkan minyak nabati yang bersumber dari tumbuhan bmarga Brassica (rapeseed) dikuasi produksi Kanada, Tiongkok, dan Jerman.

Sementara produksi daging pada 2019 sebesar 337 juta ton atau naik hanya 44 persen. Data FAO tahun 2019 menunjukkan produksi daging didominasi daging ayam (35 %), daging babi (33 %), daging ternak (24 %) dan daging lainnya 12 %. Permintaan daging babi meningkat tajam bila pada tahun 2000 porsinya hanya 25% naik menjadi 35%. Sementara porsi daging lainnya mengalami penurunan signifikan. Produsen daging babi terbesar adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jerman. Sedangkan produsen daging ayam terbesar adalah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Brazil. Sementara daging produksi hewan ternak seperti sapi dan sejenisnya diproduksi oleh negara-negara Amerika Serikat, Brazil, dan Tiongkok. Ketiga negara ini: AS, Tiongkok, dan Bazil, adalah pemimpin pasar daging terbesar di dunia.

Dalam publikasinya, FAO mengingkatkan akan terjadinya kenaikan harga pada pada tahun 2022, setelah kenaika tajam terjadi sepajang 2021 yang melonjak 28,1%, merupakan level kenaikan tertinggi dalam Indeks harga pangan FAO pada 2021 rata-rata sebesar 125,7 poin Ini merupakan indeks tertingg sejak tahun 2011 yang menyentuh level 131,9 poin.

FAO mengungkapkan kenaikan harga pangan yang tinggi  telah berkontribusi besar pada kenaikan inflasi di berbagai negara dan menekan kondisi ekonomi di tengah krisis akibat wabah virus corona. Kondisi lebih parah dialami negara-negara yang bergantung pada impor. Kondisi ini akan mengancam meningkatnya populasi penduduk miskin.

Indonesia merupakan negara yang kondisinya lebih baik dibandingkan negara-negara yang menggantungkan kebutuhan pangannya dari impor pandemi covid-19. Produksi padi nasional justru mengalami peningkatan signifikan. Menurut dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI tahun 2021, produksi padi nasional mencapai 55,27 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah ini mengalami kenaikan 1,14 persen (620,42 ribu ton) dibandingkan tahun 2020 yang produksinya sebesar 54,65 juta ton GKG. Luas lahan panen padi seluas 10,52 juta hektar. Namun, luas lahan ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelujmnya sebesr 1,33 persen dari 10,66 juta hektar.

Produksi sawit Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Dalam setahun, produksi sawit Indonesia sebanyak 43,5 juta ton dan tumbuh rata-rata 3,61 persen per tahun. Sejak 2006 Indonesia menjadi produsen minyak sawit (crude palm oil) tebesar di dunia menyalip Malaysia yang sebelumnya merajai pasar. Dan ekspor minyak sawit menjadi sumber pendapatan devisa tersbesar bagi Indonesia.

Meski Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia, namun Indonesia tidak mampu mengendalikan harga minyak sawit di pasar domestik dan dunia. Pengendali harga minyak sawit dunia ditentukan Bursa Malaysia Derivatives (BMD) dan Bursa Komodita Rotterdam. Sementara harga minyak sawit domestic juga merujuk pada harga yang ditentukan melalui bursa komoditas tersebut. Sebuah hal ironis, di penghujung 2021 dan awal 2022 masyarakat Indonesia justru berteriak atas kenaikan harga minyak sawit yang tidak terjangkau. Perlu penguatan kebijakan DMO (Domestic Market Obligation/DMO) yang seimbang denga kebutuhan domestik. Saat ini eksportir CPO diwajibkan DMO sebesar 20 persen. Namun, harga minyak sawit di pasar lokal kerap bergejolak.

Presidensi Indonesia dalam G20 memiliki peran penting dan strategis untuk menguatkan ketahanan pangan dan pertanian di negara-negara anggota. Kelompok Kerja Pertanian (Agriculture Working Group) G20 tahun 2022 akan membawa tiga isu utama yang menjadi prioritas pembahasan dalam tema: “Balancing Production and Trade to Fulfil Food for All”.

Pertama, membangun sistem pangan dan pertanian yang tanggung berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan angan yang terbuka dan adil dapat diprediksi dan transparan. Ketiga, mendorong bisnis pertanian yang inovatif melalui pertanian digital untuk memperbaiki kehidupan pertanian di wilayah pedesaan.

Ketahanan pangan akan menjadi isu utama dalam pertemuan tingkat tinggi G20. Bukan hanya pada sisi produksi, tetapi juga aksesibilitas pangan yang terjangkau oleh masyarakat bawah. Termasuk kelancaran jalur logistik yang selama pandemic covid-19 mengalami gangguan dan meningkatkan biaya logistik meningkat menjadi dua kali lipat lebih.

Bagi Indonesia, presidensi G20 harus menjadi momentum untuk membangkitkan kemandirian pertanian dan ketahanan pangan nasional. Ada empat hal utama yang menjadi faktor penting dalam ketahanan pangan, yaitu: ketersediaan, akses, stabilitas, dan pemanfaatan.

Lebih dari itu, bukan hanya ketahanan pangan yang harus dibangun, tapi juga kemandirian dan kedaulatan pangan. Caranya, dengan meningkatkan produksi masyarakat secara mandiri dan tidak tergantung produk-produk pangan dan pertanian impor. Indonesia harus mengoptimalkan produk-produk lokal yang dikembangkan dengan kearifan lokal dan meminimalkan produk impor. Masyarakat dituntut mengkonsumsi pangan dan produksi yang ditanam sendiri dan menam komoditas pangan dan pertanian yang dikonsumsi.

Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan sumber daya manusia yang unggul untuk lebih fokus pada sektor pertanian dan sumber daya alam yang dikelola ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Membangun kemandirian pangan dan pertanian bagi Indonesia akan memberikan multi-flyer effect yang besar dan menggerakkan sektor ekonomi lainnya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setidaknya adalah lima sektor ekonomi yang dapat dikembangkan dengan hulu sektor pertanian (agriculture). Pertama adalah sektor makanan dan minuman (food & beverage); kedua, sektor kesehatan (healthy industry); ketiga, sektor kecantikan (beauty industry); keempat, sektor energi (renewable energy), dan kelima adalah sektor pariwisata (agro-tourism industry). Sektor pertanian juga akan menjaga kelestarian alam dan keberlanjutan lindungan, seiring dengan gerakan pemerintah Indonesia dan isu global saat ini yang mengusung ekonomi hijau (green economy).

Dengan menjadikan pertanian sebagai “core economy” Indonesia, maka sektor ekonomi lainnya akan tumbuh pesat dan terciptanya lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja di tengah Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Pola pikir (mindset) baru dan adaptasi terhadap perubahan akan mendorong kemandiran nasional, kekuatan ekonomi bangsa, dan mempercepat terwujudnya Indonesia yang maju, adil, makmur, dan sejahtera. *

*Penulis adalah Ketua Umum, Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) /

Ketua, Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG-UI).

Artikel ini sudah dipublikasikan dalam buku G-20 “Pulih Bersama, Bangkit Perkasa” yang diterbitkan Perpustakaan Nasional, 2022. Edisi digital buku dapat didownload di website Perpustakaan Nasional https://press.perpusnas.go.id

Bahan Referensi:

https://g20.org/

https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-presidensi-g20-adalah-kehormatan-bagi-indonesia/

https://www.wapresri.go.id/singapura-pastikan-dukung-presidensi-indonesia-di-g-20/

http://www.intani.org

http://www.strategicpolicycenter.com

http://www.bps.go.id

http://tani.tv

https://impact.economist.com/sustainability/project/food-security-index/Index

https://www.fao.org/home/en/

https://www.fao.org/3/cb4477en/online/cb4477en.html#

https://www.antaranews.com/berita/1875508/indeks-harga-pangan-dunia-capai-angka-tertinggi-dalam-6-tahun

https://www.voaindonesia.com/a/harga-pangan-dunia-2021-capai-yang-tertinggi-dalam-10-tahun/6385116.html

https://news.un.org/en/story/2022/01/1110742

https://sherpag20indonesia.ekon.go.id/

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-manfaat-presidensi-g20-bagi-indonesia/

https://kominfo.go.id/content/detail/39495/presidensi-g20-indonesia-akan-jadi-katalis-pemulihan-ekonomi-global-yang-inklusif/0/berita

https://nasional.kompas.com/read/2021/10/31/15382231/wapres-berharap-pelaksanaan-g20-pada-2022-di-bali-berjalan-sukses

https://money.kompas.com/read/2022/01/30/062749426/ri-penghasil-sawit-terbesar-dunia-tapi-harganya-diatur-dari-malaysia?page=all

https://metro.tempo.co/read/1451490/petani-dan-nelayan-banten-ingin-jadi-produsen-pangan-nasional

 

 

 

Catatan Hari Pangan Sedunia 2023: Krisis Pangan dan Mindset Pemimpin Negeri

0
Guntur S Mahardika
Guntur S Mahardika

*Guntur S Mahardika*

Ketua Umum Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani)

Ketua Center for Strategic Policy Studies (CSPS) CSGS Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia.

 

Hari ini, 16 Oktober 2023. Dunia memperingati World Food Day (WFD).  Tema Hari Pangan Sedunia 2023 adalah “Water is Life, Water Is food. Leave No One Behind”. Air adalah kehidupan, air adalah makanan. Jangan tinggalkan sipapun. Food and Agriculture Organization (FAO) United Nation mencanangkan  Hari Pangan sejak 1979. Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk masa depan pangan, manusia, dan planet (bumi).

 

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. WFD kali ini diperingati saat dunia sedang pemulihan (recovery) dampak pandemi covid-19. Pandemi yang terjadi selama tiga tahun ini membuat banyak negara terjerembab dalam krisis. Bukan hanya krisis kesehatan, tapi krisis multidimensi: krisis pangan, krisis air, krisis energi, krisis keuangan, krisis sosial, dan krisis geopolitik.

Pandemi telah meluluhlantakkan tatanan ekonomi global. Produksi, tata niaga dan jalur logistik antar negara terganggu, bahkan sempat terhenti. Akibatnya, porak poranda suplai logistik menyebabkan banyak negara kesulitan pangan (dan bahan konsumsi pokok).

 

Negara-negara produsen pangan memprioritaskan kepentingan pangan nasionalnya, Mereka memperkuat cadangan dalam negerinya, menghentikan ekspor. Sementara negara-negara yang ketergantungan pangannya pada negara lain memiliki masalah besar. Mereka terancam kesulitan pangan, bahkan kelaparan.

 

Tak peduli negara maju atau miskin. Inggris, misalnya, dipublikasikan berbagai media akhir Juni 2023, jutaan anak terancam kelaparan. Anak-anak yang kekurangan pangan dan kelaparan melonjak hingga 12 persen atau setara 1,7 juta orang. Dilansir media, sebanyak 800 ribu anak tinggal di rumah tangga dengan ketahanan pangan yang sangat rendah. Mereka harus mendapatkan pangan gratis dari food bank.

 

Uni Eropa juga sedang menghadapi tantangan berat ancaman krisis pangan dan krisis energi. Selain faktor pandemi, juga dampak dari siatuasi geopolitik perang Rusia – Ukraina. Kontribusi Rusia dan Ukraina dalam pangan dunia cukup besar. Kedua negara ini adalah produsen gandum, jagung, dan minyak bunga matahari terbesar di Eropa.

 

Global Report on Food Crisis (GRFC) Badan Pangan Dunia (FAO) menemukan bahwa 258 juta orang di 58 negara dan wilayah menghadapi kerawanan pangan akut pada tingkat krisis atau lebih buruk, pada tahun 2022. Jumlah ini naik  dari193 juta orang tahun sebelumnya. Keparahan kerawanan pangan itu meningkat menjadi 22,7 persen. Kondisi ini berlanjut sampai 2023, sehingga ancaman kelaparan dan kemiskinan semakin luas.

 

Ada tiga faktor utama yang sangat menekan banyak negara yang berujung pada peningkatan kemiskinan dan kelaparan. Pertama adalah economic shock (guncangan ekonomi) termasuk dampak pandemi covid-19 dan dampak perang Rusia-Ukraina mengguncang ekonomi global dan menekan negara-negara miskin. Kedua, conflict/insecurity (konflik/ketidakamanan) yang terjadi di sejumlah negara telah meingkatkan kemiskinan. Ketiga, weather/climate extremes (cuaca/iklim ekstrem) menjadi pendorong utama kerawanan pangan akut. Ekstrem ini termasuk kekeringan berkelanjutan di sejumlah negara.

 

Situasi ini juga tentu mempengaruhi kondisi nasional Indonesia saat ini dan ke depan. Sebagai negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia, sebenarnya Indonesia memiliki banyak kekuatan dan keunggulan, namun tidak sedikit tantangan yang dihadapinya.

 

Indonesia negara yang memiliki anugerah kekayaan alam yang luar bisa. Keragaman hayati (bio diversity) Indonesia merupakan merupakan kekuatan besar bangsa ini bila dikelola dengan baik. Pembangunan Indonesia yang tidak ramah lingkungan dan tidak berkelanjutan, saatnya dievaluasi dan shifting pada kekuatan keragaman hayati yang dikelola berkelanjutan dengan pengembangan sains dan teknologi.

 

Negeri ini juga memiliki sumber daya manusia yang melimpah. Saat di banyak negara terjadi kondisi kekurangan generasi mudanya, Indonesia yang berpenduduk 270 juta jiwa justru memiliki bonus demografi dengan usia produktif yang tinggi dan mayoritas adalah generasi milenial serta generasi X. Di satu sisi ini merupakan kekuatan, namun apabila tidak dikelola dengan baik bonus demografi akan menjadi bom waktu, khususnya pengangguran yang akan meningkat. Apalagi, tingkat pengangguran terbuka Indonesia mencapai 5,45 persen.

 

Tingkat kemiskinan Indonesia masih tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, Maret 2023), jumlah penduduk miskin berjumlah 25,9 juta jiwa. Secara umum, dalam setahun terakhir memang mengalami penurunan jumlah penduduk miskin Indonesia yang pada tahun lalu sempat menyentuh dua digit karena terdampak pandemi, namun jumlah masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan ini masih banyak, yaitu sebesar 9,36 persen dari total penduduk nasional.

 

Kesenjangan sosial juga masih lebar. Ini antara lain ditunjukkan oleh gini rasio yang masih tinggi. Data BPS per Maret 2023, sebesar 0,388. Trennya, dalam tiga tahun terakhir gini ratio mengalami peningkatan, terutama rasio gini (gini ratio) di perkotaan. Sementara di pedesaan trennya mengalami penurunan. Rasio gini digunakan untuk mengukur ketimpangan pendapatan. Semakin mendekati nol semakin baik.

 

Menurut data-data, Indonesia tidak dalam kondisi rawan pangan. Kendati harga beras melonjak tajam, menembus harga 13 ribu rupiah per kilogram di sejumlah daerah, namun dari data produksi padi Indonesia tahun ini tampak masih terkelola (manageable). Data terbaru BPS (angka sementara), yang dipublikasi 16 Oktober 2023, luas panen padi tahun ini diperkirakan 10,20 juta hektar dengan produksi sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG).

Areal luas panen ini mengalami penurunan 255,79 riibu hektar dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 10,45 juta hektar. Produksi padi tahun 2023 juga mengalami penurunan sebanyak 2,05 persen dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 54,75 juta ton. Begitu juga produksi beras yang pada tahun ini diperkirakan mencapsi 30,90 juta ton menurun 2,05 persen (645,09 ribu ton) dibandingkan produksi tahun sebelumnya sebesar 31,54 juta ton.

Merujuk pada data Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia yang dipublikasi BPS Juli 2023, konsumsi beras per kapita 6,81 kg per bulan, atau 82,87 kg per tahun. Bila dikalikan jumlah penduduk Indonesia 278,69 juta per pertengahan tahun 2023, maka konsumsi beras Indonesia setahun mencapai 23 juta ton. Dengan produksi sekitar 30,9 juta ton pada tahun 2023, maka Indonesia masih surplus beras sekitar 7 juta ton. Artinya, kita memiliki cadangan beras lebih banyak dari yang selama ini menjadi cadangan beras pemerintah (CBP) sekitar 2 juta ton.

Mengapa kita mengimpor beras? Pertanyaan yang super sulit dijawab. Merujuk pada data-data negeri ini surplus beras. Realitanya, harga beras dalam beberapa bulan terakhir melonjak tajam hingga mencapai harga Rp 13.000 per kilogram untuk beras medium. Nyatanya, pemerintah membuka keran impor beras. Tahun 2023. Menurut data BPS, impor beras periode Januari – Agustus 2023 sebanyak 1,59 juta ton. Impor ini bertambah lagi menjelang akhir tahun ini, di saat harga beras sedang berfluktuasi.

Pemerintah memiliki cadangan beras pemerintah (CBP) yang dititipkan di Perum Bulog sekitar 1,5 juta – 2 juta ton per tahun. Beras ini yang digunakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang pada tahun ini sudah disalurkan melebihi 1,4 juta ton. Namun harga beras di pasar masih belum terpengaruh signifikan, harganya masih tinggi bagi masyarakat, melebihi harga yang ditetapkan pemerintah.

Apakah kenaikan harga gabah dan beras tersebut dinikmati petani? Dari data-data resmi terjadi kenaikan nilai tukar petani (NTP). Per September 2023, NTP sebesr 114,14 atau naik 2,05 persen. Tapi, apakah kenaikan harga gabah meningkatkan kesejahteraan petani? Tidak. Setidaknya untuk saat ini. Hasil survey Pertanian Terintegrasi (Sitasi) BPS mengungkapkan bahwa rata-rata pendapatan bersih petani skala kecil hanya Rp 5,23 juta per tahun atau Rp 436 ribu per bulan. Dan rata-rata pendapatan bersih petani bukan skala kecil Rp 22,98 juta per tahun, sebesar Rp 1,915 juta per bulan. Pendapatan ini masih lebih rendah dari pendapatan buruh bangunan yang rata-rata 90 ribu per hari, atau Rp 2,7 juta per bulan. Ada 40,69 juta orang bekerja pada sektor pertanian, dan sebagian besar adalah petani skala kecil.

Merujuk data-data dan realita di masyarakat, miris melihat nasib petani Nusantara. Pemerintah, kementerian dan lembaga terkait dari pusat hingga daerah tidak menyelesaikan permasalahan pertanian secara mendasar dan terstruktur.

Program subsidi puluhan triliun dan bantuan-bantuan yang banyak setiap tahunnya seakan hanya “buang buang uang” saja. Tidak berdampak signifikan pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani. Siapa yang menikmati?

Ini baru bicara soal padi dan beras. Belum lagi sektor pangan dan bahan pokok lainnya, seperti jagung yang sebagian masih impor. Kedelai yang yang menjadi bahan baku makanan rakyat, tahu-tempe, 97 persen impor. Terigu, yang juiga menjadi makanan rakyat, hampir 100 persen impor. Daging juga impornya sangat besar. Prihatin. Ada yang salah dalam kebijakan dan tata kelola pangan ini.

Saatnya para pemimpin negeri, pejabat di pusat dan daerah membuka mata dan hati. Mengatasi permasalahan pangan dan pertanian perlu langkah radikal yang extra ordinary. Perlu paradigma (mindset) baru yang strategis dan visioner. Tidak cukup hanya seremoni, publikasi, dan janji-janji manis. Founding father bangsa ini mengingatkan kita “pangan adalah mati hidupnya suatu bangsa”.

Selamat Hari Pangan Dunia 2023 !

Olah Pegagan & Kakao Lokal, Dwi Martuti Sukses Raih Puluhan Penghargaan dan Bangun Usaha Cokelat Wondis

INTANI.ORG – Membuat produk olahan dari pegagan dan kakao lokal di Kulon Progo, adalah hasil dari kerja keras Dwi Martuti Rahayu mengikuti berbagai lomba inovasi produk olahan pertanian mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.

“Awal itu saya ikut lomba inovasi produk non beras-non terigu di tingkat kecamatan pada 2013, saya coba olah biji durian dan bonggol pisang dan alhamdulillah menang. Dari situ saya makin tertarik mengikuti lomba-lomba lainnya hingga tingkat nasional,” terang Dwi saat membuka paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 124.

Hingga saat ini sudah ada total 38 penghargaan yang Dwi raih, beberapa diantaranya Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Nasional 2015, Tokoh Penggerak Ekonomi Kreatif Kulon Progo 2020, TOP 10 Penguasaha Muda BRIlian Tingkat Nasional 2020 dan lainnya.

Setelah sering menang lomba, banyak media yang meliput Dwi sehingga menarik minat para ibu di daerahnya untuk mengikuti jejaknya. Hingga akhirnya ia membentuk Kelompok Wanita Tani Pawon Gendis pada tahun 2013.

“Dari berbagai olahan produk yang menang lomba, tidak semua diterima pasar. Jadi dari tahun 2013 yang bisa untuk dipasarkan itu olahan pegagan, hingga di 2015 saya ikut seleksi dengan membawa olahan pegagan dan coklat untuk penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara kategori Ketahanan Pangan,” ujarnya.

Saat seleksi Dwi menceritakan sempat ditanya oleh Bupati untuk bahan baku cokelatnya dari mana, ia pun menjelaskan kalau menggunakan coklat batang yang ada di toko bahan kue.

“Saya pun ditantang untuk membuat dari kakao lokal, dari situ saya mulai cari tahu ternyata Kulon Progo itu daerah penghasil kakao terbesar bahkan di bandingkan Gunung Kidul pada saat itu,” ujarnya.

Dwi mulai memberdayakan para petani kakao lokal bersama KWT Pawon Gendis untuk pengolahan pasca panen hingga menjadi coklat yang bisa di konsumsi. Pendampingan dilakukan karena saat itu kemampuan para petani dalam pengolahan pasca panen kakao sangat kurang.

“Tahun 2017 produk Cokelat Wondis diresmikan, nama Wondis sendiri kami ambil dari singkatan Pawon Gendis,” terangnya.

Setidaknya sudah ada 30 macam produk yang dipasarkan dan yang menjadi best seller yaitu camilan cokelat pegagan.

“Produk Wondis dibagi menjadi tiga jenis yaitu cokelat padat, minuman cokelat, dan camilan cokelat,” terangnya.

Mengusung konsep pertanian berkelanjutan Dwi mengatakan tidak ada bagian dari kakao yang terbuang, semua diolah menjadi produk bernilai jual. Kulit buah kakao dijadikan pupuk organik dan pewarna makanan, kulit biji kakao dijadikan pewarna kain dan minuman seduh, serta daun kakao untuk alas saji makanan.

Pemasaran menggunakan model bisnis B to C, ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih dekat dengan konsumen dan bisa lebih mengenalkan jenis-jenis cokelat yang baik dikonsumsi.

“Tingkat konsumsi cokelat di Indonesia masih rendah, maka di sini saya ingin mengkampanyekan bahwa konsumsi cokelat itu baik untuk kesehatan tergantung porsi dan jenis cokelatnya. Cokelat Wondis kami menjamin sehat, karena kami menggunakan biji cokelat fermentasi terbaik,” terangnya.

Lalu untuk pemasaran produk saat ini sudah bekerja sama ada 10 mitra reseller dan 17 instansi pendidikan. Di Wondis juga disediakan fasilitas agroeduwisata yang bekerja sama dengan beberapa travel agent.

Dengan usaha ini, Dwi menuturkan para petani kakao sangat senang karena merasa terbantu dalam meningkatkan pendapatan mereka. Ada kurang lebih 133 mitra petani kakao dan 13 karyawan di Wondis.

“Tadinya mereka jual ke tengkulak dengan harga 20.000 per kg, tapi kami membeli dengan harga yang lebih tinggi. Untuk kelas 2 kami beli seharga 35.000 per kg dan kelas 1 seharga 50.000 per kg,” terangnya.

Tidak hanya petani, KWT Pawon Gendis dan masyarakat sekitar juga memperoleh keuntungan karena 2,5% laba yang diperoleh Wondis diperuntukan untuk pengembangan pertanian berkelanjutan dan sanggar anak di desa.

Dwi pun berpesan bagi anak muda untuk terus semangat hingga mencapai passion bisnisnya, karena ia pun menjalani berbagai profesi hingga bisa sampai dititik ini.

“Waktu lulus SMA sama merantau ke Jakarta kerja di pabrik lalu jadi kasir, akhirnya balik kampung buka usaha cucian motor dan mobil, lalu laundry dan jualan kecil-kecilan dan akhirnya ketemu passion saya di bisnis inovasi pengolahan produk ini. Bahkan saat pandemi yang lain pindah haluan bisnis saya tetap bertahan  dan saya manfaatkan waktu itu untuk meningkatkan kualitas produk saya,” terangnnya.

Host webinar inspirasi bisnis Intani Ila Failani menuturkan ini sebagai satu contoh bisnis yang inspiratif karena menjunjung tinggi nilai sosial untuk kemajuan daerahnya dan bukan sekedar mencari keuntungan materil untuk pribadi.

Ketua umum Intani Guntur Subagja juga sangat kagum dengan proses pencapaian Dwi, dalam pengantarnya ia menyampaikan bahwa kemampuan Dwi memberdayakan petani kakao lokal memang layak diapresiasi.

“Hal ini membangkitkan satu harapan besar bagi para petani kakao lokal yang dalam 1-2 dekade terakhir kesejahteraannya masih kurang, maka memang sudah sepantasnya Dwi meraih banyak penghargaan,” terangnnya.

Guntur menambahkan Intani juga sedang konsen mengembangkan pertanian berkelanjutan agar menjaga alam tetap lestari, salah satunya dengan memproduksi probiotik hingga pestisida organik dengan bahan baku lokal.

“Harapannya Indonesia mampu mencapai 100% pertanian berbasis organik, sehingga kondisi alam (tanah) kembali subur dan menghasilkan produk yang menyehatkan bagi masyarakat,” tutupnya.

Saksikan kembali webinar inspirasi bisnis Intani series hanya di channel youtube TANITV.*

Tips Sukses Dulang Cuan Dari Bisnis Ikan Gurame Sambil Kerja Kantoran

0

INTANI.ORG – Banyak peluang usaha sampingan yang menghasilkan keuntungan cukup menjanjikan bagi para pekerja kantoran. Salah satunya bisnis ikan gurame yang dijalankan Muhammad Amarudin, anggota KPU di kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

“Ada 6 kolam di rumah yang saya kelola dan satu kolam di kantor KPU. Kolam di kantor tadinya terbengkalai lalu saya renovasi dulu,” ujar Amarudin saat menyampaikan paparan sebagai narasumber webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 123.

Jenis kolam yang digunakan Amarudin yaitu kolam terpal, menurutnya kolam terpal lebih mudah pembuatannya dan hemat biaya dibandingkan kolam semen.

“Kolam terpal itu bisa bertahan sampai 8 tahun, tergantung jenis terpal dan dipastikan seluruh bagian terpal terendam air,” jelasnya.

Untuk budidaya, Amarudin menjelaskan beberapa hal perlu dilakukan yaitu pemberian pakan (pelet) disebar secara merata, pemberian pakan 1-2 kali sehari, pemberian pelet protein 26-32, saat ada gejala ikan yang sakit hentikan pemberian pakan & karantina ikan, pastikan ukuran kolam tidak terlalu padat, kolam terkena sinar matahari dengan suhu 24-28 derajat celcius, dan 4-6 bulan kotoran harus disedot.

“Ukuran kolam 9 meter persegi itu bisa menampung ikan sebanyak 2.000 ekor dengan potensi panen itu kurang lebih tujuh kwintal,” terangnya.

Penebaran bibit juga menjadi hal penting, Amarudin mengatakan pastikan ukuran bibit sama sekitar 4-6 cm.

Keuntungan budidaya ikan gurame selain cukup tahan dengan perubahan cuaca, ikan gurame juga bukan jenis ikan ‘kanibal’.

“Kalau kita tidak kasih pakan satu atau dua hari gurame itu tidak akan makan temennya sendiri, beda dengan ikan lele atau gabus. Hanya saja ketidak teraturan pemberian pakan bisa mempengaruhi kecepatan pertumbuhan gurame, sehingga panennya bisa lebih lama,” ujarnya.

Amarudin mengatakan 9-10 bulan ikan gurame sudah bisa di panen, namun ada juga yang sampai setahun.

“Harga ikan gurame itu juga tergantung jenis panen, gurame kering (dipanen saat mati, lalu dibekukan untuk pengiriman) 22.000 per kg sedangkan gurame basah (dipanen hidup, lalu dibungkus dengan plastik berisi air dan oksigen) 25.000 per kg,” jelasnya.

Memang saat ini harga ikan gurame sedang dititik terendah, Amarudin mengatakan normalnya diangka 35.000 – 40.000 per kg.

Modal yang dibutuhkan untuk kapasitas 2.000 ekor bibit sekitar 17 juta rupiah. Amarudin menuturkan modal itu diperuntukan untuk pembuatan kolam terpal 4,5 juta rupiah, pompa air 1,2 juta rupiah, benih ikan 2 juta rupiah, dan pakan 9,3 juta rupiah.

“Potensi panen awal bisa mencapai 17,5 juta rupiah, dan setelahnya tinggal mengelurkan pembelian benih dan pakan saja,” terangnya.

Amarudin juga menceritakan, di tahun 2020 sebelum masuk masa pandemi dengan modal kurang lebih 50 juta rupiah panen ikan mencapai 4,2 ton dengan harga mencapai 115 juta rupiah.

“Yang terpenting dalam mengelola bisnis sampingan harus mau belajar, tekun dan pintar dalam membagi waktu dengan pekerjaan utama,” pungkasnya.

Webinar dengan tema ‘Bisnis Gurame Sambil Kerja Kantor’ dipandu oleh Aris Eko Sedijono dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming di TANITV.*

Hadirkan Inovasi Pemasaran Ikan, Indofishery Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan Lokal

INTANI.ORG – Inovasi teknologi memang menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteranan petani & nelayan di Indonesia. Hal ini kerap disampaikan Ketua umum Intani (Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia) Guntur Subagja, inovasi teknologi merupakan bagian dari lima program strategis Intani dengan konsep ‘empower to power’.

Tiga pemuda alumni Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membuktikan bahwa inovasi teknologi menjadi satu solusi meningkatkan kesejahteraan nelayan di kampung halaman mereka.

“Saat itu kami melihat di satu sisi nelayan kesulitan akses pasar dan kurangnya peralatan untuk menyimpan ikan tetap fresh, yang secara otomatis nilai jualnya menjadi rendah. Di sisi lain konsumen juga kesulitan untuk membeli ikan yang berkualitas. Dari situlah kami tergerak untuk membuat Indofishery,” terang CTO Indofishery Bahtera Sebhastyan.

Narasumber inspiratif webinar inspirasi Intani seri ke 122 ini juga menceritakan mulai merintis Indofishery pada Februari 2019.

“Bersama dua alumni Undip (Abdul Khamid (CEO), Fazlur Rahman Aziz (CMO)) memulai dengan riset prototype Most Valued Business (MVB),” ujarnya.

Dari situ Bahtera mengatakan medapat dukungan dari Inkubator Bisnis-KKIB UNDIP.

“Kami mendapat pendampingan tentang pembuatan ide startup, tahap eksekusi, desain produk, marketing, pelatihan pendukung hingga diberi tempat kantor,” ujarnya.

Indofishery awalnya dikenalkan melalui berbagai kegiatan offline tingkat kampus seperti pameran-pameran juga promosi mouth to mouth kepada dosen-dosen UNDIP. Bahtera menerangkan layanan transaksi awal Indofishery pun  menggunakan media aplikasi sendiri melainkan melalui customer service via WhatsApp.

“Aplikasi baru jadi di akhir tahun 2020, dan hal ini cukup menguntungkan karena di awal kami sudah bangun jejaring dari nelayan hingga konsumen sehingga memudahkan dalam promosi aplikasi ini,” jelasnya.

Produk yang tersedia di Indofishery juga beragam mulai dari berbagai jenis ikan segar, ikan fillet dan ikan giling. Hal ini dilakukan untuk tetap meningkatkan harga jual ikan.

“jadi saat ada ikan yang kurang laku atau stok melimpah dan kualitas masih baik kami jadikan ikan giling, hal ini bertujuan agar harga jualnya tetap tinggi dan mengisi peluang konsumen lain seperti pedagang bakso, siomay dan lainnya,” jelas Bahtera.

Saat ini setidaknya ada 13 kelompok nelayan yang menjadi mitra Indofishery di Semarang dan ada beberapa juga yang di luar pulau Jawa.

“Kami masih terus berinovasi untuk terus meningkatkan kualitas produk dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas sehingga lebih banyak lagi nelayan yang bisa bermitra dengan kami,” pungkasnya.

Webinar dengan tema ‘Sukses Pasarkan Ikan Cara Digital’ dipandu oleh Ila Failani dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming. Tonton juga seri webinar inspirasi bisnis Intani lainnya hanya di channel youtube TANITV.*

Istana Bunga Kaktus Sukses Menembus Pasar Ekspor Hingga Ke Berbagai Negara

0

INTANI.ORG – Potensi pasar ekspor untuk tanaman hias sangat besar, peluang ini yang dimanfaatkan Owner Istana Bunga Kaktus untuk membudidayakan berbagai macam tanaman hias Kaktus, Sukulen dan Sansevieria.

“Saya sudah berpengalaman budidaya lebih dari 10 tahun, namun sudah kenal dengan tanaman kaktus sejak SD, karena dulu orang tua petani kaktus,” jelas  Aldy Ridwan mengawali paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis intani seri ke 121.

Aldy (32) merupakan lulusan sarjana teknik yang pernah bekerja di sebuah perusahaan migas ini lebih memilih fokus di bidang pertanian.

“Memang lebih tertarik di sini (budidaya kaktus), karena sudah tau potensi pasarnya,” ujarnya.

Hingga saat ini Aldy menuturkan sudah mengekspor ke beberapapa negara di benua Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika Selatan.

“Mulai ekspor sendiri sejak 2015, setelah perusahaan kami resmi berbadan hukum”.

Istana Bunga Kaktus sudah sangat berkembang, Aldy mengatakan sudah memiliki 2 toko yang berlokasi di Lembang dan Ciwalk Mall serta 5 greenhouse (3 untuk pembibitan Kaktus, Sukulen dan pembibitan Sansevieria).

“Untuk karyawan saat ini ada 10 orang dan 15-20 mitra petani yang bekerja sama dengan kami,” ujarnya.

Pemasaran menggunakan berbagai media sosial dan e-commerce. “Selain itu kami juga ada website yang bisa diakses yaitu istanabungakaktus.com,” ujarnya.

Aldy juga menjelaskan beberapa tahapan persiapan sebelum pengiriman mulai dari QC, pembersihan media tanam, pencelupan dengan insektisida/fungisida, pengeriangan, dan packing.

“Hal penting lainnya yaitu prosedur kelengkapan legalitas, tahapannya cukup rumit dan memang harus dipelajari dengan baik,” terangnya.

Untuk jenis yang dijual mulai dari kaktus jenis biasa, medium dan koleksi. “Jenis biasa harganya mulai dari 5 sampai 10 ribu rupiah, sedangkan medium dan koleksi lebih mahal. Bahkan ada yang mencapai ratusan juga untuk yang koleksi,” ujarnya.

Setidaknya ribuan pcs bisa Aldy ekspor keberbagai negara tiap bulannya, ia pun mengatakan peluang pasarnya masih terbuka lebar khususnya untuk tanaman hias jenis ini.

Ketua umum Intani Guntur Subagja turut menyampaikan dalam pengantarnya bahwa kaktus merupakan tanaman hias yang unik dan populer sejak 90-an. “Ini menjadi tanaman hias favorit yang bisa di tempatkan indoor maupun outdoor dan perawatannya tidak terlalu rumit karena mampu menyimpan air dalam jangka waktu lama,” terangnnya.

Guntur menambahkan komoditas tanaman hias ini untuk penentuan harganya dibentuk oleh persepsi. “Tinggal bagaimana membrandingnya dengan bagus sehingga harganya naik, seperti pada saat pandemi kemarin”.

Aldy mengamini apa yang disampaikan ketua umum Intani, bahwa dengan branding yang bagus meningkatkan inovasi bisa meningkatkan nilai jual.  “Itu memang benar, saat pandemi kemarin keuntungan kami meninggkat hingga 500%,” pungkasnya.

Webinar dengan tema ‘Peluang Ekspor Tanaman Hias’ dipandu oleh Ila Failani dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming di TANITV.*

SMK PPN Tanjungsari Terus Cetak Generasi Penerus Pertanian Unggulan Di Tiap Angkatannya

0

INTANI.ORG – Regenerasi petani menjadi salah satu masalah yang dihadapi pemerintah dalam memajukan sektor pertanian nasional. Pemerintah pusat dan daerah sudah membuat beberapa program untuk mengatasi masalah tersebut seperti, Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) oleh Kementan RI dan Program Petani Milenial yang digagas pemerintah provinsi Jawa Barat.

Tak hanya pemerintah, institusi pendidikan juga menjadi bagian penting dalam mempercepat regenerasi petani. SMK PPN Tanjungsari menjadi salah satu contoh sekolah yang terus konsisten dalam mencetak generasi unggulan di sektor pertanian selama lebih dari satu abad.

“Dulu namanya Sekolah Usaha Tani (Lanbouwbedrijf school) Bodjongseungit, digagas oleh Kanjeng Pangeran Suriaatmadja pada 1913, lalu mengalami beberapa kali pergantian nama hingga saat ini menjadi SMK PPN Tangjungsari,” terang Tanty Hidayat saat membuka paparan sebagai narasumber inspiratif  webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 120.

Tanty yang juga sebagai ketua Program Studi (ATPH) menjelaskan ada lima jurusan agribisnis di SMK PPN Tanjungsari yaitu Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Perikanan Air Tawar, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian dan Agribisnis Ternak Ruminansia.

“Saat ini setidaknya ada 300-400 siswa di tiap angkatannya, ini menjadi potensi besar bagi kami untuk ikut berkontribusi bersama pemerintah dalam mempercepat regenerasi petani dan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia (world food storage) pada 2045,” ujarnya.

Sistem pembelajaran yang diterapkan khususnya untuk mata pelajaran produktif adalah dengan Project Based Learning (PjBL). “Dengan sistem ini bisa meningkatkan soft skill dan hard skill sehingga diharapkan nantinya siswa setelah lulus sudah memiliki bekal yang cukup untuk terjun berwirausaha di sektor pertanian,” jelasnya.

SMK PPN Tanjungsari menjadi pilot project sekolah kopi pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Menko Bidang Perekonomian dan juga menjalin kerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian (LSP Kementan).

Untuk kegiatan PKL, SMK PPN Tanjungsari sudah bekerjasama dengan berbagai industri swasta, P4S dan institusi pemerintahan. Tanty juga menerangkan adanya program pertukaran pelajaran dan magang bagi para alumni.

“Sejak 2004 kita sudah kerjasama dengan Fukoi Norin High School dan untuk program magang bagi alumni minimal 3 tahun pelaksananannya ada di Jepang dan Taiwan,” terangnya.

Host webinar inspirasi bisnis Intani, Ila Failani mengulik lebih jauh bagaimana tahapan dan biaya untuk program magang bagi para alumni SMK PPN Tanjungsari.

“Untuk tahapannya itu para alumni mendaftar terlebih dahulu lalu ada proses seleksi, dan untuk biaya kami bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat jadi untuk transportasi dibiayai oleh mereka. Namun saat ini belum ada pemberangkatan lagi karena ada perubahan yang tadinya di bawah wewenang Pemprov Jawa Barat menjadi ke Dinas Pendidikan, sehingga perlu ada penyesuaian,” jelas Tanty.

Alumni pertama program magang di Jepang dan juga sebagai pengeolala yayasan serta administrasi para alumni yang akan mengikuti program magang, Tatang turut menuturkan ada tahap pembekalan bagi para alumni sebebelum di berangkatkan.

“Program yang sudah berjalan sejak 2008 ini memang di khususkan untuk para alumni, dan sebelum berangkat mereka ikut bimbingan dulu dari yayasan seperti pelatihan bahasa Jepang yang juga gurunya dari alumni program magang ini,” terangnya.

Tatang juga mengatakan ada program keuangan yaitu kosinokai yang bertujuan bagi para alumni yang ingin berangkat magang dan kekurangan biaya bisa pinjam terlebih dahulu. “Danannya itu dikelola dari tabungan para alumni magang sebelumnya serta dana bantuan dari pihak Jepang yang memang kami khususkan untuk yang membutuhkan biaya untuk pergi magang di Jepang ini,” jelasnya.

Mendengar paparan program-program yang ada di SMK PPN Tanjungsari, Ketua Umum Intani Guntur Subagja sangat senang dan mengapresiasi. Dalam pengantarnya, ia mengatakan sangat optimis dengan pertumbuhan generasi petani milenial.

“SMK PPN Tanjungsari ini saya yakin sumber daya unggul regenerasi petani akan tercipta, apalagi dengan sistem pembelajaran yang sangat terstruktur mulai dari bubidaya hingga siap masuk ke dunia industri,” terang Guntur.

Ia menambahkan hal ini sejalan dengan konsep Intani yaitu ‘empower to power’, bagaimana memberdayakan masyarakat menjadi kekuatan. “Ada lima langkah yang dilakukan Intani yaitu, capacity building, technology innovation, product development, social entreprise, & collaboration,” pungkasnya.

Webinar ini juga turut dihadiri oleh beberapa alumni yang juga sudah sukses di bidangnya masing-masing (Kuswanto terjun di sektor perkebunan kopi, Dede Yusuf terjun di sektor perkebunan teh dan hortikultura serta Ira Sobarna pengusaha DAMIU Kesehatan dan guru bahasa jepang),  dan juga ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming di TANITV.*

Intani –TNI AL – Pegadaian Kolaborasi Berdayakan Masyarakat Pesisir Muara Gembong

0

INTANI.ORG, BEKASI – Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) bersama PT Pegadaian berkolaborasi dengan Korps Marinir TNI Angkatan Laut mengembangkan Kampung Bahari Nusantara. Implementasi program dimulai dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir di Kampung Bungin, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Kampung Bungin memiliki potensi ekonomi kelautan dan maritim cukup tinggi dalam sektor perikanan, rumput laut, dan pariwisata. Namun potensi ini belum dikelola optimal sehingga belum berdampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat. Kampung ini terkenal dengan pantai indahnya, Pantai Muara Bungin, yang menjadi salah satu destinasi wisata Bekasi. Sayang, pantai indah ini yang berlokasi sekitar 120 kilometer dari Jakarta ini tidak terawat. Sebagian pantainya terkikis abrasi. Desa Pantai Bakti berpenduduk 6.282 jiwa. Sebagian besar masyarakat di desa seluas 3.401,763 ha ini berkerja sebagai nelayan, budidaya tambak ikan, dan rumput laut.

Untuk memulai program program pemberdayaan masyarakat pesisir tersebut, dilakukan peningkatan kapasitas masyarakat, khususnya petani rumput laut yang menjadi mata pencaharian sebagian besar warga kampung Bungin selain nelayan, melalui Pelatihan Budidaya Rumput Laut berkelanjutan, yang diselenggarakan tanggal 11-13 Juli 2023. Program ini akan dilanjutkan dengan pembuatan demplot budidaya rumput laut dan pendampingan.

Ketua Umum Intani Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi TNI AL yang konsen dalam pengembangan masyarakat pesisir, sebagai bagian dari meningkatkan ketahanan nasional di semua aspek. “Kami senang dapat berkolaborasi dengan Korps Marinir TNI AL dan Pegadaian bersama-sama membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir secara berkelanjutan,” ungkap Guntur S Mahardika dalam Pembukaan Pelatihan dan Pendampingan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan di Kampung Bungin, Selasa, 11 Juli 2023. Hadir dalam acara tersebut, Mayor Marinir TNI AL Deny Aprianto Putro dari Korps Marinir TNI AL, dan Suyanto Kepala Departemen Business Support Kawil VIII Pegadaian.

Intani menghadirkan ahli budidaya rumput laut dan pengembangan ekonomi maritim, antara lain Prof. Dr. Nurjanah, M.Si guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB University), Dr. Ir. Dasep Hasbullah, peneliti ahli madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga praktisi pemberdayaan ekonomi pesisir, dan Ustad Baharudin Rahman, Ketua Badan Pengembangan Pertanian Organik Intani. “Selain pelatihan dan pendampingan, Intani juga siap menjadi off-taker untuk pasar lokal dan ekspor rumput laut,” kata Guntur.

Guntur mejelaskan, pengembangan budidaya rumput laut juga akan menjadi bagian dari program Gade Integrated Farming yang merupakan kolaborasi Pegadaian dengan Intani di berbagai daerah di Indonesia. “Melalui program ini kita bangun ekosistem pertanian dan perikanan secara terintegrasi dan ramah lingkungan,” jelasnya.

Ada 30 peserta pelatihan dari tiga kelompok tani di Desa Pantai Bakti. Mereka umumnya sudah berbudidaya rumput laut secara turun temurun, namun kualitas dan hasil produksi dan nilai ekonomi rumput lautnya masih rendah. Para petani rumput laut, tidak hanya mendapatkan pelatihan budidaya, tetapi juga akan terjun praktek dengan membangun demplot dan mendapat pendampingan.

Mayor TNI AL Deny Aprianto Putro memaparkan program Kampung Bahari Nusantara (KBN) digagas oleh Korps Marinir TNI AL. “Program yang melibatkan masyarakat ini dapat memperkuat ketahanan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”papar Deny.

Ada empat program utama: (1) Bela Negara; (2) Pendidikan; (3) Lingkungan; (4) Pemberdayaan Masyarakat. “Pelatihan dan pendampingan budidaya rumput laut bersama Intani dan Pegadaian ini merupakan bagian dari program ekonomi, pemberdayaan masyarakat.

Kepala Business Support Kanwil VIII Pegadaian Suyanto memaparkan Pegadaian mendukung program KBN antara lain melalui pemberdayaan ekonomi petani rumput laut, peningkatan fasilitas Kesehatan berupa pelayanan pos yandu, dan di sektor Pendidikan membangun Tempat Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di Kampung Bungin Muara Gembong. “Kami bekerjasama dengan Intani dalam beberapa program dan saat ini dengan TNI AL,”paparnya.

Program Kampung Bahari Nusantara diresmikan Wakil Presiden RI Prof Dr KH Maruf Amin di Pusau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Jakartaa, 15 Mei 2023 . Wapres didampingi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali meresmikan Kampung Bahari Nusantara (KBN) Program TNI AL Tahun 2022.

Dalam sambutannya, Wapres berharap dalam program KBN ini TNI AL juga turut berperan dalam menjaga keberlangsungan lingkungan dan memitigasi perubahan iklim. “Saya harapkan TNI AL juga menjadi pandu bagi masyarakat pesisir dalam menjadikan isu perubahan iklim sebagai bagian dari program literasi dan edukasi di Kampung Bahari Nusantara,” ujar Wapres.

Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali menjelaskan saat ini ada 68 KBN, akan dikembangkan terutama membangun ketahanan nasional di perbatasan, di pulau-pulau terluar.*