7.8 C
Paris
Thursday, March 27, 2025

Produksi Telur Indonesia Melimpah dan Harga Stabil di Tengah Fenomena ‘Eggflation

sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id
sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id

Jakarta – Di tengah fenomena eggflation yang melanda berbagai negara dan menyebabkan lonjakan harga telur, Indonesia justru menunjukkan kondisi yang berbeda. Produksi telur nasional melimpah, harga tetap stabil, dan pasokan terjaga. Fenomena eggflation telah membuat harga telur di banyak negara melonjak tajam, berdampak pada produk berbasis telur seperti kue kering dan makanan olahan lainnya yang kini mencapai rekor tertinggi.

Mengutip Love Money pada Senin (24/3/2025), lonjakan harga ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk wabah flu burung yang meningkatkan biaya produksi serta krisis pasokan di sejumlah negara. Di Swiss, misalnya, harga telur per kilogram kini menyentuh US$6,85 atau sekitar Rp113.534. Sementara itu, di Selandia Baru harga mencapai US$6,22 atau Rp103.063, di Singapura US$3,24 atau Rp53.687, di Amerika Serikat US$4,11 atau Rp68.103, di Prancis US$4,08 atau Rp67.606, dan di Australia US$4,13 atau Rp68.428.

Namun, di Indonesia, harga telur tetap stabil dengan stok yang terjaga, bahkan melimpah. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Moch. Arief Cahyono, menyatakan bahwa per 25 Maret 2025, harga telur ayam ras nasional berada di angka Rp29.475 per kilogram. Sementara itu, di DKI Jakarta, harga telur lebih rendah dari rata-rata nasional, yakni Rp27.688 per kilogram.

“Seperti yang sudah disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, pemerintah terus menjaga stok dan harga komoditas pangan strategis, termasuk telur. Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, terutama petani dan peternak, pada Ramadan dan Lebaran kali ini, stok dan harga sembilan komoditas pangan strategis dalam kondisi aman, bahkan melimpah,” ungkap Arief dalam keterangan pers, 25 Maret 2025.

Arief menjelaskan bahwa kondisi peternakan di Indonesia berbeda dengan negara lain karena neraca telur ayam nasional saat ini mengalami surplus. Berdasarkan proyeksi neraca pangan 2025 yang dihimpun oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), produksi telur ayam ras mencapai 6,4 juta ton, sedangkan kebutuhan bulanan sekitar 518 ribu ton. Dengan demikian, Indonesia diperkirakan akan terus mengalami surplus.

“Surplus ini menunjukkan kapasitas produksi yang kuat. Kami akan terus memastikan keseimbangan antara pasokan dan harga agar tidak merugikan peternak maupun konsumen,” ujar Arief.

Uniknya, negara-negara eksportir grand parent stock (GPS) ayam ke Indonesia justru mengalami kekurangan pasokan dan harga telur mereka melonjak tinggi. Amerika Serikat, Prancis, dan beberapa negara Eropa yang selama ini menjadi pemasok utama GPS ke Indonesia kini tengah berjuang menghadapi krisis pasokan akibat wabah penyakit unggas dan kenaikan biaya produksi.

Arief menjelaskan bahwa eggflation terjadi di negara-negara yang menjadi sumber impor GPS, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, termasuk Prancis. Kondisi yang kurang stabil di negara-negara tersebut menunjukkan bahwa industri peternakan ayam petelur secara global sedang menghadapi tantangan.

Selain itu, Kementan memastikan stabilisasi ketersediaan bahan baku pakan. Upaya stabilisasi ini dilakukan melalui berbagai program, seperti pengembangan sentra jagung, optimasi distribusi pakan, dan pemanfaatan bahan baku alternatif. Keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan produksi jagung nasional sebagai sumber utama pakan ternak menjadi salah satu faktor kunci dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan telur di dalam negeri.

“Ketersediaan pakan yang stabil dan terjangkau menjadi kunci utama keberhasilan industri perunggasan,” ujar Arief.

Surplus produksi ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk mengekspor telur ayam ke berbagai negara yang mengalami keterbatasan pasokan.

“Kekurangan stok di negara lain bisa menjadi peluang bagi kita untuk melakukan ekspor. Salah satu rencana ekspor adalah ke Amerika Serikat. Berdasarkan neraca komoditas, pemerintah siap mengirimkan 1,6 juta butir telur setiap bulan,” ungkap Arief.

Ia menegaskan bahwa Kementan telah melakukan perhitungan matang agar ekspor tidak mengganggu ketersediaan telur di dalam negeri.

“Kami selalu memeriksa neraca komoditas untuk memastikan keseimbangan pasokan,” tutupnya. (***)

*Biro KLI, Kementan

Sumber: ditjenpkh.pertanian.go.id

Ikan Tuna Kalamo Biak Semakin Diminati, Kini Tembus Pasar Sulawesi

sumber: kkp.go.id
sumber: kkp.go.id

SIARAN PERS

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

NOMOR : SP.128/SJ.5/III/2025

BIAK NUMFOR, (22/3) – Koperasi Samber Binyeri Maju (KSBM) di Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Biak, Papua kembali menunjukkan peningkatan produktivitas dalam pengelolaan usaha perikanan. Kini, ikan tuna hasil tangkapan nelayan setempat berhasil menembus pasar Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Sebanyak 14 ton ikan tuna beku dikirim ke Bitung bersamaan dengan pengiriman ke Semarang Jawa Tengah dengan jumlah yang sama, Kamis (20/3/2025). Pengiriman ikan ini menandai lonjakan yang signifikan dalam skala bisnis usaha koperasi nelayan yang tumbuh sejak 2023 lalu.

Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Lotharia Latif mengapresiasi capaian tersebut. Peningkatan produktivitas itu dinilainya menjadi langkah maju KSBM yang menjadi tulang punggung ekonomi pesisir dengan dukungan kelembahaan dan strategi pasar yang baik.

“Kami melihat perkembangan yang sangat positif dari KSBM dalam mengoptimalkan potensi perikanan di Biak Numfor. Semoga kedepannya tidak hanya pasar domestik namun bisa merambah pasar internasional,” ujarnya.

Diketahui, KSBM dalam periode Mei 2024 hingga Februari 2025 telah melakukan empat kali pengiriman ikan ke kota Semarang dengan total volume 64 ton. Kini, dengan semakin meningkatnya kepercayaan nelayan terhadap koperasi, KSBM menargetkan tiap bulannya pengiriman ikan sebanyak 16 ton ikan.

Adam Mampioper, Ketua KSBM menyatakan peningkatan ini tidak terlepas dari kehadiran Gudang Beku Portabel (GBP) yang telah memudahkan penyimpanan dan distribusi ikan. Dengan adanya fasilitas ini, nelayan semakin yakin bahwa hasil tangkapan mereka akan terserap dengan harga yang lebih baik dan proses pemasaran yang lebih efisien.

“Pada pengiriman kali ini, ikan yang dikirim berasal dari berbagai kampung di Distrik Swandiwei, termasuk Samber, Binyeri, Adoki, Farusi, Mandinder, Yenbepioper, dan Swaipak. Jenis ikan yang dikirim meliputi tuna, marlin, cakalang, ikan karang dan ikan lainnya yang memiliki permintaan tinggi di pasar nasional,” ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan keberhasilan KSBM di Kalamo Biak diharapkan dapat menjadi contoh bagi koperasi nelayan lainnya. Sehingga dapat direplikasi di berbagai daerah untuk memperkuat ekosistem perikanan yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi nelayan mealalui korporasi nelayan.

HUMAS DITJEN PERIKANAN TANGKAP

Sumber:KKP WEB

DPR Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Percepat Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah

sumber: pertanian.go.id
sumber: pertanian.go.id

JAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), mengapresiasi berbagai gebrakan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang terus berupaya mewujdukan swasembada beras baik melalui optimasi lahan (oplah) maupun program cetak sawah yang saat ini tersebar di sejumlah provinsi.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Nasdem, Arif Rahman mengatakan bahwa saat ini berdasarkan catatannya menunjukan progres kerja oplah di Kalimantan Tengah sudah mencapai 63.000 hektare dari total 75.000 hektare lahan yang sudah kontrak. Hal ini menunjukan bahwa Kementan dibawah pimpinan Andi Amran Sulaiman secara serius menjalankan visi besar Presiden Prabowo Subianto.
“Kami mengapresiasi langkah Menteri Pertanian yang berupaya untuk cetak sawah. Mudah-mudahan uapnya ini membuahkan hasil yang lebih bagus. Di Kalimantan Tengah, kemarin dari target 75.000 ada sekitar 63.000 yang sudah kontrak,” ujar Arif dalam rapat dengar pendapat bersama jajaran pemerintah di bidang pangan, Senin, 24 Maret 2025.
Arif mengatakan berbagai upaya ini diharapkan mampu mempercepat capaian swasembada seperti yang diharapkan bersama. Dia ingin, bulan Ramadan tahun ini menjadi momentum tepat bagi Indoneisa menancapkan kedaulatan pangan.
“Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu langkah untuk swasembada yang diharapakan oleh bapak Presiden. Memang di bulan Ramadan ini bisa dimaknai sebagai masa depan kita yang lebih baik,” katanya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil memastikan bahwa berbagai program kerja menuju Indonesia swasembada terus dikerjakan secara kolektif baik dengan kementerian dan lembaga mauun BUMN yang bergerak di bidang pangan.
“Di antaranya mempercepat oleh tanam melalui oplah maupun cetak sawah. Karena itu kami optimis capaian swasembada dapat segera terwujud dalam waktu dekat terutama karena adanya dukungan dari DPR dan semua pihak,” jelasnya.
sumber: pertanian.go.id

Wamentan Sudaryono Dukung Gerakan Petani Milenial Perkuat Ekspor Pangan

sumber: pertanian.go.id
sumber: pertanian.go.id

Kulon Progo – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono mendukung penuh gerakan petani milenial dalam meningkatkan ekspor komoditas pangan. Menurutnya, sektor pertanian memiliki potensi besar yang dapat memperkuat perekonomian nasional, terutama dalam mendukung ketahanan pangan dan ekspor.

Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar saat melepas ekspor Gula Semut ke Kanada sebanyak 20 ton dengan nilai Rp 800 Juta dan ke Malaysia sebanyak 2 ton dengan nilai Rp 300 Juta di Desa Girimulyo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, Kamis (20/3/2025).

“Saya sangat mendukung gerakan para petani muda untuk melakukan ekspor apa saja dan dimana saja, terutama yang berkaitan dengan pangan seperti yang dilakukan saat ini kita mengekspor gula semut asal Kulon Progo,” ujar Wamentan Sudaryono.

Wamentan Sudaryono menjelaskan bahwa sektor pertanian kini mendapat perhatian besar dari Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang berperan dalam memperkuat ketahanan nasional dan ketahanan pangan.

Wamentan Sudaryono mengungkapkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan ekspor produk pertaniannya. Kementerian Pertanian juga terus mendorong petani muda agar bisa menembus pasar ekspor. Langkah ini diambil untuk meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar internasional, dan memperluas pangsa pasar produk lokal ke berbagai negara.

“Pak Prabowo saat ini lebih menitikberatkan pada sektor yang urusannya langsung menyentuh kerakyatan sehingga kami dibawahnya akan mendukung yang baik untuk rakyat banyak,” ungkapnya.

Sebagai langkah kongkrit, tambahnya, Presiden Prabowo telah melaksanakan kebijakan penting, seperti menambah volume pupuk subsidi hingga 100 persen, menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500, menyediakan benih gratis, serta mendistribusikan alat mesin pertanian (Alsintan).

“Ingat, Pak Presiden sudah membereskan urusan pupuk, urusan HPP gabah sudah beres, kemudian yang lain UMR dinaikan, pemeriksaan kesehatan gratis pada saat ulang tahun, harga listrik dikurangi, harga tiket dikurangi dan tunjangan guru dinaikan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menambahkan bahwa semua perjanjian kerjasama di bidang pertanian akan digali kembali untuk memperluas pasar ekspor, terutama ke negara-negara luar negeri.

“Ini merupakan momentum istimewa dan saya bersyukur diundang pada pelepasan ekspor ini. Kita akan selalu mendukung dan akan mengamankan pasar dalam negeri dan memperkuat pasar luar negeri. Jadi ekspor ini menjadi sangat relevan. Kita akan gali perjanjian perdagangannya baik ke Amerika Kanada dan lain sebagainya,” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian besar pemerintah pusat terhadap pengembangan ekspor komoditas pertanian di wilayahnya.

Agung mengatakan, potensi petani milenial di Kulon Progo sangat besar dan tersebar di hampir semua kecamatan.

“Karena itu kami mohon untuk diperhatikan karena di Kulon Progo ini banyak petani muda yang perlu dibantu. Alhamdulilah saya bahagia karena ada potensi ekspor gula semut di Kulon Progo, ujar Agung.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, mengungkapkan bahwa pelepasan ekspor gula semut ini merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya petani milenial di Bali juga melakukan ekspor kakao.

“Ini ekspor yang kedua kalinya, di mana yang pertama dilakukan di Bali kita ekspor kakao untuk cokelat dan hari ini yang kedua kita ekspor gula semut dari Kulonprogo. Karena itu kami sampaikan terimaksih karena total ekspor yang dilakukan ini 1,1 milyar atau setara 2 ton gula semut,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dan kebijakan tersebut, diharapkan ekspor pangan dari petani milenial semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan serapan tenaga kerja perdesaan, serta yang tak kalah penting meningkatkan devisa negara

Sumber: pertanian.go.id

Wamentan Sudaryono: Bantul Konsisten Produksi Padi Terbaik Nasional

Sumber: pertanian.go.id
Sumber: pertanian.go.id

Bantul – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono menyampaikan bahwa Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan pola tanam yang sangat konsisten atau terus melakukan panen raya sepanjang tahun dan terbaik di Indonesia, terutama dalam produksi padi.

Hal ini disampaikan Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar dalam acara panen padi dan serap gabah di Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat, (21/3/2025).
“Kita harus akui pertanian di Bantul ini yang terbaik di seluruh Indonesia. Karena itu, saya minta atau saya perintahkan kepada panjenengan (para petani) semua kalau sehabis panen raya mohon segera untuk ditanam kembali. Para penyuluh pertanian juga semua bergerak ya, kalau sudah panen langsung tanam,” ujar Wamentan Sudaryono dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono menekankan pentingnya percepatan tanam agar indeks pertanaman (IP) tanaman pangan bisa mencapai tiga kali panen dalam setahun.
Wementan Sudaryono juga mengingatkan pentingnya program Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah untuk mendukung swasembada pangan di Indonesia.
“Percepatan dan luas tambah tanam penting untuk kita lakukan supaya apa? Supaya kita semua bisa melakukan tanam 3 kali panen dalam setahun. Kalau itu bisa dilakukan saya optimis swasembada terwujud dalam waktu dekat,” tambahnya.
Salah satu langkah penting yang juga disoroti Wamentan Sudaryono adalah penjualan gabah yang harus dilakukan langsung kepada Bulog dengan harga yang sudah ditentukan, yaitu 6.500 IDR per kilogram, tanpa melalui tengkulak yang sering membeli dengan harga lebih rendah.
Wementan Sudaryono mengingatkan agar petani melaporkan jika ada yang membeli gabah di bawah harga HPP (Harga Pokok Pembelian) agar Bulog bisa turun tangan.
“Harga panen se-Indonesia sudah 6.500. Dan perlu bapa ibu ketahui, Bulog ini sudah gak pernah tidur, gak pernah sakit karena semua siaga panen raya. Jadi mohon ini juga dihargai dan kita apresiasi bahwa bulog yang tadinya orang ragu sekarang Alhamdulliah bisa melaksanakan pembelian 6.500. Kalau ada yang dibawah HPP kasih tahu kepala dinas dan penyuluh nanti bulog akan datang,” katanya.
Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan perhatian besar Presiden Prabowo terhadap kesejahteraan petani, dengan memastikan ketersediaan pupuk, benih, serta alat dan mesin pertanian (alsintan) yang dapat mengurangi biaya produksi.
“Saya dalam beberapa hari ini ditelpon terus sama Bapak Presiden hanya untuk memastikan nasib petani agar diperhatikan. Jadi bisa saya katakan Pak Prabowo ini perhatian sama petani itu luar biasa. Presiden tanya ke saya gimana harga gabah, gimana serapan gabah dan harga sembako di bulan puasa bagaimana. Alhamdulliah tahun ini semua dalam kendali dan harga cenderung stabil,” ungkapnya.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dalam kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Wamentan terhadap sektor pertanian di Bantul. Menurutnya, sektor pertanian, terutama padi, menjadi penopang utama ekonomi di wilayah tersebut.
“Pertanian adalah sektor unggulan kami. Bantul merupakan daerah penghasil padi yang mampu memproduksi sepanjang tahun. Kami sangat mengapresiasi perhatian dari Bapak Wamentan yang terus mendukung pembangunan pertanian di Bantul,” ujar Abdul Halim.
Dengan keberhasilan sektor pertanian di Bantul, diharapkan daerah ini terus menjadi salah satu penyumbang utama dalam meningkatkan produksi gabah nasional dan mewujudkan swasembada pangan di Indonesia.
Sumber: pertanian.go.id

Mentan Amran: Posko Kejaksaan Dorong Swasembada Pangan Lebih Cepat

sumber: pertanian.go.id

KAPUAS – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Tengah yang telah membentuk Posko Pendampingan, Pengawalan, dan Pencegahan Bidang Hukum (P3H) Swasembada Pangan dalam rangka mendukung percepatan kemandirian pangan nasional. Hal ini disampaikan Mentan saat mengunjungi Posko Swasembada Pangan Kejati Kalimantan Tengah di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, pada 19 Maret 2025.

“Kami mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Jaksa Agung dan Kepala Kejati Kalimantan Tengah yang telah mengawal program cetak sawah menuju swasembada pangan yang telah digagas oleh Presiden Prabowo Subianto,” ujar Mentan Amran.
Dalam kunjungan tersebut, Mentan Amran didampingi oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Kepala Kejati Kalimantan Tengah, Danrem, Bupati Kapuas, serta sejumlah pejabat daerah dan aparat terkait. Menurutnya, pengerjaan cetak sawah di Kalimantan Tengah telah dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, termasuk pimpinan daerah, kepala dinas, TNI-Polri, serta kejaksaan yang turut serta dalam pendampingan hukum.
“Kami mendapat laporan bahwa pendampingan dari seluruh jajaran sangat luar biasa untuk sama-sama memperhatikan dan mengerjakan apa yang menjadi gagasan Bapak Presiden,” tambahnya.
Mentan Amran juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mewujudkan swasembada pangan pada tahun ini, karena sektor pertanian terus dikerjakan secara bersama-sama dengan sinergi lintas sektor. Ia juga mengungkapkan rasa syukur bahwa Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan global dan tetap menjaga ketahanan pangan nasional dalam kondisi yang baik.
Mentan Amran menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan pada tahun ini. Saat ini, program cetak sawah di wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas, sudah dalam tahap pengerjaan. Dari total target 75.000 hektare lahan yang direncanakan pada tahun 2025, sebanyak 63.000 hektare telah dikontrak.
“Jika program ini berhasil dengan target 75.000 hektare dan dilakukan tiga kali masa panen, maka hasilnya bisa mencapai 2 juta ton. Ini berarti Kalimantan Tengah dapat berkontribusi besar dalam produksi nasional dan mendukung swasembada pangan. Alhamdulillah, progresnya sudah bagus dan kami optimistis bisa selesai tepat waktu,” ungkapnya.
Posko P3H Swasembada Pangan yang didirikan oleh Kejati Kalimantan Tengah merupakan bentuk dukungan terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto di sektor pangan, khususnya poin kedua yang menekankan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan. Posko ini pertama kali didirikan di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, pada 27 Februari 2025. Selain di Kapuas, posko serupa juga dibentuk di Kota Palangkaraya, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Barito Selatan, Seruyan, dan Kotawaringin Timur.
Selain posko, Kejati Kalimantan Tengah juga membentuk Satgas P3H yang bertugas menyusun rencana kegiatan, melaksanakan program pendampingan hukum, serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program swasembada pangan di wilayah Kalimantan Tengah. (*)
Sumber: https://pertanian.go.id/?show=news&act=view&id=6684

Laba-Rugi Petani

Sumber: http://pexels.com

Jika produksi gabah mencapai 10 ton (10.000 kg) per hektare per musim, mari kita hitung pendapatan dan keuntungan petani.

Asumsi Dasar:

– Luas lahan: 1 hektare (milik sendiri, jadi tidak ada biaya sewa)
– Produksi: 10 ton (10.000 kg) gabah per hektare per musim
– Harga gabah: Rp6.500/kg
– Biaya pupuk organik: Rp1 juta per hektare
– Biaya lain (benih, tenaga kerja, irigasi, dll.): Rp7 juta per hektare (asumsi rata-rata)

Perhitungan Pendapatan dan Keuntungan:

– Pendapatan kotor = 10.000 kg × Rp6.500 = Rp65 juta
– Total biaya produksi = Rp1 juta (pupuk organik) + Rp7 juta (biaya lain) = Rp8 juta
– Keuntungan bersih = Rp65 juta – Rp8 juta = Rp57 juta per musim

Jika petani panen 2 kali setahun, maka dalam setahun:
– Keuntungan bersih tahunan = Rp57 juta × 2 = Rp114 juta per tahun

Kesimpulan

Dengan produksi 10 ton per hektare per musim, seorang petani bisa meraup Rp57 juta per musim atau Rp114 juta per tahun jika panen dua kali. Ini tentu lebih sejahtera dibandingkan sebelumnya, apalagi jika biaya produksi bisa ditekan lebih rendah lagi dengan pupuk organik yang lebih efisien dan peningkatan hasil panen melalui teknik pertanian yang lebih baik.

Penulis: Cak AT

Menghubungkan Ilmu dan Iman dalam Program The Gade Integrated Farming Kerjasama PT. Pegadaian dan Intani

PT. Pegadaian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan LSPPO, Fakultas Pertanian Unsoed, dan Intani mengadakan Bimbingan Teknis dan Uji Kompetensi Fasilitator Pertanian Organik pada 13-16 Februari 2025 di The Rich Jogja Hotel. Acara ini diikuti oleh 42 petani dari berbagai daerah dengan tujuan meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan sistem pertanian organik serta memberikan sertifikasi bagi fasilitator yang kompeten.

Pada 13 Februari 2025, bimbingan teknis dilaksanakan sebagai persiapan sertifikasi, sekaligus membahas pertanian dalam perspektif Al-Qur’an. Beberapa ayat yang dibahas antara lain:

  1. Ar-Rum ayat 41
    • “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
    • Ayat ini menekankan keseimbangan alam. Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat ulah manusia menjadi peringatan agar manusia kembali menjaga ekosistem dengan menerapkan sistem pertanian yang lebih ramah lingkungan.
  2. An-Nahl ayat 11
    • “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
    • Ayat ini menjelaskan bahwa tanaman tumbuh atas kehendak Allah. Manusia harus menyadari bahwa sumber daya alam yang melimpah adalah anugerah yang harus dijaga dengan baik, termasuk dengan menerapkan sistem pertanian yang berkelanjutan.
  3. Al-A’raf ayat 58
    • “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulang-ulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”
    • Ayat ini menekankan pentingnya tanah yang baik sebagai media tanam. Kesuburan tanah menjadi faktor utama dalam pertanian, sehingga petani perlu memperhatikan metode pengolahan tanah yang tepat untuk menghasilkan panen yang optimal.

Melalui kegiatan ini, PT. Pegadaian berharap dapat meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia dengan menghadirkan fasilitator pertanian organik yang tersertifikasi. Dengan pendekatan agama dan teknik pertanian yang lebih baik, diharapkan petani semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan menerapkan pertanian yang berkelanjutan.

Mendorong Pertanian Organik untuk Mengurangi Dampak Residu Pestisida

Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, PT. Pegadaian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan LSPPO, Fakultas Pertanian Unsoed, dan Intani mengadakan Bimbingan Teknis dan Uji Kompetensi Fasilitator Pertanian Organik. Acara ini berlangsung pada 13-16 Februari 2025 di The Rich Jogja Hotel, diikuti oleh 42 petani dari berbagai daerah.

Program TJSL BUMN ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan sistem pertanian organik serta memberikan sertifikasi bagi fasilitator yang kompeten. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian menuju sistem yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dampak Negatif Residu Pestisida

Penggunaan pestisida sintetis secara berlebihan menimbulkan dampak serius, antara lain:

  • Pencemaran lingkungan: Residu pestisida merusak ekosistem air dan menurunkan kesuburan tanah.
  • Ancaman kesehatan: Paparan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan saraf, pernapasan, hingga risiko kanker.

Pelatihan dan Sertifikasi bagi Petani

Program ini mencakup pelatihan teori dan praktik pertanian organik, seperti:

  • Teknik budidaya tanpa pestisida sintetis
  • Pembuatan pupuk dan pestisida nabati
  • Kunjungan lapangan ke perusahaan pertanian organik

Mendorong Kemandirian dan Keberlanjutan

Dengan sertifikasi fasilitator pertanian organik, petani diharapkan mampu mengedukasi masyarakat serta mandiri dalam mengelola pertanian organik. Upaya ini mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui inisiatif ini, PT. Pegadaian dan mitra terus mendorong pertanian yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan di Indonesia.

Prinsip-Prinsip Pertanian Organik: Kunci Menuju Pertanian Sehat dan Berkelanjutan

Bimbingan Teknis Fasilitator Pertanian Organik
Bimbingan Teknis Sertifikasi Fasilitator Pertanian Organik

Pengertian Pertanian Organik

Pertanian organik adalah sistem pertanian yang mengutamakan keseimbangan ekologi, kesehatan tanah, serta keberlanjutan lingkungan. Dalam praktiknya, pertanian organik menghindari penggunaan bahan kimia sintetis, seperti pestisida dan pupuk buatan, serta mendorong penggunaan bahan alami dan teknik ramah lingkungan.

Prinsip-Prinsip Pertanian Organik

Menurut International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM), terdapat empat prinsip utama dalam pertanian organik:

1. Prinsip Kesehatan

Prinsip ini menekankan bahwa pertanian organik harus menjaga dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia, serta planet secara keseluruhan. Tanah yang sehat akan menghasilkan tanaman yang sehat, yang pada akhirnya berdampak positif bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

2. Prinsip Ekologi

Prinsip ekologi menekankan bahwa pertanian organik harus selaras dengan siklus alami ekosistem. Teknik seperti rotasi tanaman, penggunaan pupuk kompos, dan pengendalian hama secara hayati diterapkan agar tidak merusak keseimbangan ekosistem.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini berhubungan dengan aspek sosial dalam pertanian organik, yaitu memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam produksi dan konsumsi hasil pertanian mendapatkan manfaat yang adil. Petani, pekerja, dan konsumen harus mendapatkan keuntungan yang setara, sementara kesejahteraan hewan juga harus dijaga.

4. Prinsip Perlindungan

Prinsip perlindungan atau kehati-hatian menekankan bahwa pertanian organik harus dikelola dengan tanggung jawab dan mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan serta kesehatan manusia. Inovasi dalam pertanian organik harus dilakukan dengan pendekatan yang bijaksana agar tidak merusak keseimbangan alam.

Manfaat Pertanian Organik

  1. Kesehatan Tanah Terjaga – Penggunaan pupuk alami seperti kompos meningkatkan kesuburan tanah.
  2. Produk Lebih Sehat – Tanaman yang bebas dari pestisida sintetis lebih aman dikonsumsi.
  3. Keanekaragaman Hayati Terjaga – Ekosistem alami tetap terjaga karena tidak ada penggunaan bahan kimia berbahaya.
  4. Mengurangi Dampak Perubahan Iklim – Pengelolaan tanah secara alami membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.

Sumber

Pertanian organik bukan hanya tentang hasil panen yang lebih sehat, tetapi juga tentang keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat memastikan pertanian yang lebih baik bagi generasi mendatang.