INTANI.ORG – Potensi pasar ekspor untuk tanaman hias sangat besar, peluang ini yang dimanfaatkan Owner Istana Bunga Kaktus untuk membudidayakan berbagai macam tanaman hias Kaktus, Sukulen dan Sansevieria.
“Saya sudah berpengalaman budidaya lebih dari 10 tahun, namun sudah kenal dengan tanaman kaktus sejak SD, karena dulu orang tua petani kaktus,” jelas Aldy Ridwan mengawali paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis intani seri ke 121.
Aldy (32) merupakan lulusan sarjana teknik yang pernah bekerja di sebuah perusahaan migas ini lebih memilih fokus di bidang pertanian.
“Memang lebih tertarik di sini (budidaya kaktus), karena sudah tau potensi pasarnya,” ujarnya.
Hingga saat ini Aldy menuturkan sudah mengekspor ke beberapapa negara di benua Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Afrika Selatan.
“Mulai ekspor sendiri sejak 2015, setelah perusahaan kami resmi berbadan hukum”.
Istana Bunga Kaktus sudah sangat berkembang, Aldy mengatakan sudah memiliki 2 toko yang berlokasi di Lembang dan Ciwalk Mall serta 5 greenhouse (3 untuk pembibitan Kaktus, Sukulen dan pembibitan Sansevieria).
“Untuk karyawan saat ini ada 10 orang dan 15-20 mitra petani yang bekerja sama dengan kami,” ujarnya.
Pemasaran menggunakan berbagai media sosial dan e-commerce. “Selain itu kami juga ada website yang bisa diakses yaitu istanabungakaktus.com,” ujarnya.
Aldy juga menjelaskan beberapa tahapan persiapan sebelum pengiriman mulai dari QC, pembersihan media tanam, pencelupan dengan insektisida/fungisida, pengeriangan, dan packing.
“Hal penting lainnya yaitu prosedur kelengkapan legalitas, tahapannya cukup rumit dan memang harus dipelajari dengan baik,” terangnya.
Untuk jenis yang dijual mulai dari kaktus jenis biasa, medium dan koleksi. “Jenis biasa harganya mulai dari 5 sampai 10 ribu rupiah, sedangkan medium dan koleksi lebih mahal. Bahkan ada yang mencapai ratusan juga untuk yang koleksi,” ujarnya.
Setidaknya ribuan pcs bisa Aldy ekspor keberbagai negara tiap bulannya, ia pun mengatakan peluang pasarnya masih terbuka lebar khususnya untuk tanaman hias jenis ini.
Ketua umum Intani Guntur Subagja turut menyampaikan dalam pengantarnya bahwa kaktus merupakan tanaman hias yang unik dan populer sejak 90-an. “Ini menjadi tanaman hias favorit yang bisa di tempatkan indoor maupun outdoor dan perawatannya tidak terlalu rumit karena mampu menyimpan air dalam jangka waktu lama,” terangnnya.
Guntur menambahkan komoditas tanaman hias ini untuk penentuan harganya dibentuk oleh persepsi. “Tinggal bagaimana membrandingnya dengan bagus sehingga harganya naik, seperti pada saat pandemi kemarin”.
Aldy mengamini apa yang disampaikan ketua umum Intani, bahwa dengan branding yang bagus meningkatkan inovasi bisa meningkatkan nilai jual. “Itu memang benar, saat pandemi kemarin keuntungan kami meninggkat hingga 500%,” pungkasnya.
Webinar dengan tema ‘Peluang Ekspor Tanaman Hias’ dipandu oleh Ila Failani dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming di TANITV.*