INTANI.ORG – Inovasi teknologi memang menjadi salah satu hal penting dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteranan petani & nelayan di Indonesia. Hal ini kerap disampaikan Ketua umum Intani (Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia) Guntur Subagja, inovasi teknologi merupakan bagian dari lima program strategis Intani dengan konsep ‘empower to power’.

Tiga pemuda alumni Universitas Diponegoro (Undip) Semarang membuktikan bahwa inovasi teknologi menjadi satu solusi meningkatkan kesejahteraan nelayan di kampung halaman mereka.

“Saat itu kami melihat di satu sisi nelayan kesulitan akses pasar dan kurangnya peralatan untuk menyimpan ikan tetap fresh, yang secara otomatis nilai jualnya menjadi rendah. Di sisi lain konsumen juga kesulitan untuk membeli ikan yang berkualitas. Dari situlah kami tergerak untuk membuat Indofishery,” terang CTO Indofishery Bahtera Sebhastyan.

Narasumber inspiratif webinar inspirasi Intani seri ke 122 ini juga menceritakan mulai merintis Indofishery pada Februari 2019.

“Bersama dua alumni Undip (Abdul Khamid (CEO), Fazlur Rahman Aziz (CMO)) memulai dengan riset prototype Most Valued Business (MVB),” ujarnya.

Dari situ Bahtera mengatakan medapat dukungan dari Inkubator Bisnis-KKIB UNDIP.

“Kami mendapat pendampingan tentang pembuatan ide startup, tahap eksekusi, desain produk, marketing, pelatihan pendukung hingga diberi tempat kantor,” ujarnya.

Indofishery awalnya dikenalkan melalui berbagai kegiatan offline tingkat kampus seperti pameran-pameran juga promosi mouth to mouth kepada dosen-dosen UNDIP. Bahtera menerangkan layanan transaksi awal Indofishery pun  menggunakan media aplikasi sendiri melainkan melalui customer service via WhatsApp.

“Aplikasi baru jadi di akhir tahun 2020, dan hal ini cukup menguntungkan karena di awal kami sudah bangun jejaring dari nelayan hingga konsumen sehingga memudahkan dalam promosi aplikasi ini,” jelasnya.

Produk yang tersedia di Indofishery juga beragam mulai dari berbagai jenis ikan segar, ikan fillet dan ikan giling. Hal ini dilakukan untuk tetap meningkatkan harga jual ikan.

“jadi saat ada ikan yang kurang laku atau stok melimpah dan kualitas masih baik kami jadikan ikan giling, hal ini bertujuan agar harga jualnya tetap tinggi dan mengisi peluang konsumen lain seperti pedagang bakso, siomay dan lainnya,” jelas Bahtera.

Saat ini setidaknya ada 13 kelompok nelayan yang menjadi mitra Indofishery di Semarang dan ada beberapa juga yang di luar pulau Jawa.

“Kami masih terus berinovasi untuk terus meningkatkan kualitas produk dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas sehingga lebih banyak lagi nelayan yang bisa bermitra dengan kami,” pungkasnya.

Webinar dengan tema ‘Sukses Pasarkan Ikan Cara Digital’ dipandu oleh Ila Failani dan diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah via daring dan streaming. Tonton juga seri webinar inspirasi bisnis Intani lainnya hanya di channel youtube TANITV.*

LEAVE A REPLY