INTANI.ORG – Terjun ke sektor budidaya pembibitan durian membutuhkan serangkaian proses dan sertifikasi. “Kami di sini dibantu Balitbangtan Bogor, Dinas Kementan dan didampingi penyuluh pertanian untuk memperoleh label biru (legal) dipembibitan durian ini,” terang Ending Supriatna saat membuka paparan materi sebagai narasumber inspirasi bisnis Intani seri ke 112.

Ending menuturkan sudah membentuk kelompok Tani Muda Berkah sejak 2017 dengan jumlah 30 anggota. “Sebagian besar anggota kami milenial, ini menjadi keunggulan kami untuk berinovasi di bisnis bibit durian ini,” ujarnya.

Tidak hanya sekadar menjual bibit durian tetapi Ending yang juga ketua kelompok Tani Muda Berkah memberikan jasa konsultasi dan pendampingan bagi para konsumennya.

“Jadi pendampingannya bisa secara langsung maupun via daring, seperti saat ini saya dan tim sedang mendapingi para petani durian di daerah Lampung,” ujar Ending sambil memperlihatkan lahan yang sedang digarap.

Untuk pusat pembibitan ada di desa Palasari, Cijeruk, Bogor dan juga berkolaborasi dengan Intani Farm. Ketua umum Intani Guntur Subagja menuturkan kolaborasi ini sebagai langkah nyata Intani dalam mehubungkan dan membangun jejaring mulai dari petani hingga akses pasar.

“Ending ini sangat hebat, masih milenial sudah berhasil mengembangkan pembibitan durian serta membangun kelompok tani yang juga anggotanya didominasi milenial. Maka sudah tepat Intani mensuport dan berkolaborasi dalam pengembangan agar nantinya bisa menjadi contoh di daerah lainnya,” terang Guntur.

Guntur juga menyampaikan yang menjadi konsen saat ini adalah bagaimana bisa mengangkat dan mengembangkan varietas bibit durian lokal di pasaran.

Selaras dengan yang disampaikan ketua umum Intani, Ending mengatakan permintaan pasar terbanyak untuk jenis bibit durian musang king dan durian hitam.

“Memang benar untuk saat ini banyak varietas durian lokal yang unggul tapi kurang peminatnya, karena kurangnya informasi ke konsumen dan faktor lainnya,” ujarnya.

Ending menambahkan untuk saat ini sudah mulai banyak dicari beberapa varietas lokal seperti namlung petaling dan super tembaga.

Pemasaran secara langsung sudah ke berbagai provinsi seperti Lampung, Kalimantan dan Sulawesi. “Selain itu kami suplai ke Trubus, sehingga bisa menjangkau pasar di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Ending juga berpesan bagi para milenial yang ingin terjun ke sektor pertanian untuk terus belajar serta menangkap potensi bisnis apa yang bisa dikembangkan di daerah masing-masing dan juga bangun jejaring seluas mungkin.

Webinar yang mengangkat tema ‘Bisnis Bibit Durian’ dipandu oleh Aden Budi, Bendahara Umum Intani. Kegiatan ini ditayangkan streaming di TANITV dan diikuti ratusan peserta mulai dari mahasiswa, penyuluh, dinas pemerintah, dan lainnya dari berbagai daerah.*

LEAVE A REPLY