INTANI.ORG – Bicara soal kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memang tidak ada habisnya.  Kabupaten dengan garis pantai kurang lebih 117 km yang memanjang dari wilayah kecamatan Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung, dan Tegalbuleud ini tidak hanya memiliki potensi pariwisata saja namun juga menyimpan sejuta kekayaan sumber daya alam (SDA) di dalamnya, salah satunya yakni rumput laut.

Pantai Minajaya, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade diketahui banyak terdapat rumput laut yang masih alami (non budidaya).  Menurut uwa Mahfud, salah seorang warga yang tergabung dalam kelompok Poklahsar (kelompok pengolah dan pemasar) rumput laut di pantai Minajaya diperoleh pada waktu-waktu tertentu saja, tidak setiap bulan ada. Dalam setahun itu paling sekitar dua bulan.

Kelompok Poklahsar di pantai Minajaya saat ini beranggotakan sekitar 50 orang selain mereka berprofesi sebagai nelayan mereka dan warga lainnya juga memanfaatkan datangnya musim rumput laut ini. Ada lima jenis rumput laut di perairan Minajaya ini, yaitu kadeus, jabria, saribubu, ulpa, dan jenis ager.

Kendala bagi warga yang panen rumput laut di pantai ini adalah ombak yang cukup besar terutama saat air laut mulai pasang.

“Kendalanya memang ombak saja, tapi kalau lagi surut, mungkin akan lebih banyak hasilnya. Yang saya petik ini jenis rumput laut jabria atau sargasum” ungkap Mahfud.

Untuk pasar rumput laut hasil panen mereka selama ini dijual ke pasar Surade atau dibeli oleh pengepul yang datang langsung ke lokasi.  “Biasanya kalo kalo jual ke pengepul itu harga perkilogram dalam kondisi basah kisaran 1800 rupiah” jelas Mahfud. (sil-int)

LEAVE A REPLY