INTANI.ORG – Webinar inspirasi bisnis Intani yang diselenggarakan Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia – INTANI ditayangkan virtual zoom dan streaming di TANITV pada Rabu(22/06) memasuki seri ke 75, mengangkat tema ‘Solusi Pertanian Modern “Tekno Organik Papua”’, dengan narasumber inspiratif dari Manokwari – Papua, Thomas Yembise.

Selain bertugas sebagai THL TBPP di Kaimanan, Thomas juga menjadi periset pupuk & pestisida hayati sebagai bentuk kepeduliannya untuk meningkatkan produksi petani dan menjaga kelestarian lingkungan. “Khusus suku kami, suku Biak biasa bermain dengan herbal. Jadi kebiasaan itu membuat saya tertarik untuk meriset pembuatan pupuk hayati sejak 2017,” terang Thomas.

Thomas mengisahkan dengan keterbatasan fasilitas yang ada di Papua, ia baru berhasil menciptakan pupuk hayati cair di tahun 2020. “Kami beri nama Tekno Organik Papua dikarenakan isolat berasal dari Papua. Alam Papua yang sangat kaya, memiliki kandungan isolat bakteri yang bisa dieksplor luas menjadi PHC bagi petani di berbagai daerah. Jadi dari Papua untuk Nusantara”.

Tekno Organik Papua sudah memiliki hak paten yang terdaftar di Kemenkumham dan Balitbangda Papua Barat. Thomas mengatakan TOP diformulasi dari mikroorganisme di sekitar perakaran serta mengandung unsur hara dan mikroba yang sesuai kebutuhan tanaman, sehingga kesehatan tanah tetap terjaga dan hasil panen berkualitas. “Sesuai tagline TOP:  berantas pemborosan, dongkrak produksi dan kembali ke alam”.

Ila Failani, selaku host mengulik lebih jauh bagaimana cara pengaplikasian pupuk hayati cair TOP dan jangkauan pasarnya sudah sejauh mana. “Ada tiga cara aplikasi yaitu melalui proses fermentasi, penggunaan secara langsung dan perendaman benih,” jelas Thomas.

Untuk cabang pemasaran Thomas mengatakan selain Papua dan Maluku saat ini sudah ada di Bogor, Jawa Barat. “Niat kami dari awal ingin membantu petani, untuk lebih produktif  sekaligus menjaga kelestarian alam. Jadi kami tidak menjual dengan harga yang tinggi”.

Glenn Marentek, selaku pengelola pemasaran Tekno Organik Papua cabang Bogor turut menambahkan kelebihan mikroba hayati bisa mensuplai hara sesuai permintaan tanaman dan menghasilkan NPK alami.

“Pupuk kimia itu hanya booster saja, sedangkan pupuk hayati adalah pupuk masa depan karena dia akan memperbaiki unsur hara tanah secara alami. Dan Papua sumber daya alamnya sangat bagus, sehingga bisa menghasilkan mikroorganisme terbaik,” imbuh Glenn.

Thomas juga menyampaikan agar terus memanfaatkan sumber daya alam sebagai pengganti pupuk kimia demi mewujudkan pertanian Indonesia yang sehat dan berkualitas.

“Inilah webinar inspirasi bisnis Intani, tidak hanya menghadirkan narasumber yang dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat khususnya milenial untuk terjun ke sektor pertanian tetapi juga memberikan contoh bagaimana membangun bisnis yang berdampak sosial secara luas,” tutup Ila.

Turut hadir pada kegiatan ini Komisaris Independen PTPN IV Sumatera Utara, Atas Wijayanto, Kepala Pusat Kekayaan Intelektual Universitas Papua, Dr.Ir.Ishak Musaad, M.P, dan Ketua Tim Teknis SATGAS Kakao Kab. Jayapura Papua, Dominggus Deda.* (na-dgn)

LEAVE A REPLY