INTANI.ORG – Insan Tani dan Nelayan Indonesia (INTANI) tidak pernah berhenti dalam menginspirasi banyak orang untuk terjun ke sektor bisnis pertanian. Salah satunya melalui Webinar Inspirasi Bisnis Intani yang dilaksanakan setiap Rabu secara daring dan live streaming di youtube TANI TV.

Pada seri ke 59,  webinar  mengangkat tema ‘Kiat Sukses Bisnis Sayur Tembus Supermarket Ibu Kota’. Narasumber yang dihadirkan adalah seorang petani milenial berusia 23 tahun dari desa Ciherang, Pacet, Cianjur, Jawa Barat,  Fahmi Maulana. Ia merupakan ketua kelompok tani B3 (Buniaga Bertani Bersama) dan _owner_ dari FRR Fresh Vegetables yang sudah mensuplai 7 supermarket dan 3 restoran di ibu kota.

“Fahmi ini anak muda yang sangat cerdas, dengan nol pengalaman hanya mengandalkan ilmu dari sekolah namun mampu sampai sejauh ini. Memberikan dampak ekonomi yang besar bagi petani sekitar dan menjaga alam pastinya. Saya optimis dengan sosok Fahmi ini, petani-petani milenial di daerah lain akan bertambah,” tutur Guntur Subagja, selaku ketua umum Intani  dalam pengantarnya.

Menurut Guntur, “model bisnis yang dilakukan Fahmi ini dapat kita kembangkan ke daerah-daerah lain. Intani akan merekrut anak-anak muda untuk diedukasi. Kami dari Intani juga sedang menjalin kerja sama dengan Biro Ekonomi provinsi Jawa Barat, dalam rangka menguatkan program ‘petani milenial’ yang sedang dikembangkan pemerintah provinsi Jawa Barat. Dan di sini ada Fahmi, sebagai tokoh yang bisa menginspirasi untuk mencetak para petani milenial lainnya sehingga mencapai ketahanan pangan di Jawa Barat dan Nasional.”

Dedy ‘Miing’ Gumelar yang turut hadir pun mengamini apa yang disampaikan Guntur, “budaya itu cara berpikir, dan Fahmi ini cara berpikir nya sangat cerdas mampu menciptakan peluang dengan berbudidaya sayuran tidak hanya jenis lokal namun juga internasional. Di saat pandemi ini banyak orang belomba hidup sehat, Fahmi mampu menangkap peluang ini dengan suplai langsung ke supermarket ibu kota. Tinggal memperkuat manajemen dan networking nya, bersama Intani sudah di jalur yang tepat.”

“Fahmi ini kedepannya mampu menjadi pengusaha besar di bidang agrobisnis. Semoga pemerintah mau mengkaderisasi Fahmi menjadi duta petani milenial untuk menularkan semangat ke anak-anak muda lain, sehingga bisa mempercepat regenerasi petani ini,“ tutur Miing.

Selanjutnya Yani Setiadiningrat, Ketua Forum Bumbes Indonesia (FBI) dan Ketua Umum Pokdarwis Provinsi Jawa Tengah turut berkomentar dalam webinar ini, “ Apa yang dilakukan Fahmi dan Intani adalah sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo membangun ekonomi desa untuk Indonesia.”

“Saat ini di desa kekurangan SDM, padahal sumber daya alam melimpah dan tidak ada yang mengelola. Kebanyakan para pemuda urban ke kota, karena berpikir menjadi petani itu penghasilannya kecil. Nah kami bersama Intani berusaha bagaimana cara kita mengubah mindset itu, sehingga anak muda mau balik ke desa berwirausaha di sektor pertanian seperti Fahmi,” ujar Yani.

Guru Besar FEB Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Sc., yang juga hadir dalam webinar ini menyampaikan, ”sudah tepat sekali yang dilakukan Fahmi berbudidaya sayur, menanam apa yang dimakan dan makan apa yang ditanam.”  Ia juga berpesan agar menciptakan ‘satu desa satu usaha’ untuk kemandirian desa sesuai tagline yang ia sering sampaikan “Desa Wisata Mandiri Pangan Bebas Covid”.

“Bagaimana Fahmi memproduktifkan diri di sektor pertanian, kemudian keuntungannya ditabung untuk modal mengembangkan masa depan yang lebih baik. Model inilah yang akan kita kembangkan menjadi kemandirian ekonomi masyarakat berbasis desa. Jika desa-desa kita kuat otomatis negaranya akan kuat, tapi kalau ekonomi negaranya kuat belum tentu desanya sejahtera,” ujar Guntur sebagai penutup webinar.* (na-dgn)

LEAVE A REPLY