INTANI.ORG – Meraih sukses bisa datang dari mana saja. Tapi butuh perjuangan dan tekad kuat untuk menggapainya. Seperti Dion Tarigan, pria kelahiran Tanah Karo, Sumatera Utara, ini.

Jika dicermati, pendidikan formal Dion tidak nyambung dengan profesinya sekarang. Jebolan STM yang bermukim di Desa Sukandebi, Kecamatan Teran, Kabupaten Tanah Karo, ini malah menekuni bidang pertanian. Spesifiknya menjadi pedagang sayur mayur, seperti wortel, kubis, kentang, dll.

Kecintaannya menggeluti usaha di sektor pertanian diawali pada 2008. Saat itu Dion prihatin melihat kondisi para petani di kampungnya, yang kesulitan memasarkan hasil panen. Harga jual pun tidak stabil. Bahkan Dion pernah melihat langsung sejumlah petani membuang tumpukan sayuran dengan cara dicincang (potong-potong), lantaran tidak laku dijual.

“Saya lihat itu sayuran dicincang, terutama kubis atau kol. Itu akibat harga tidak stabil, stok menumpuk tapi tidak ada yang beli,” ungkap Dion Tarigan di hadapan peserta web seminar (webinar) Inspirasi Bisnis Intani, Rabu (28/7/2021).

Menyikapi hal tersebut, Dion berpikir keras guna mencari cara agar sayur mayur petani laku di pasaran, tidak menjadi sampah. Pasalnya, hampir 80 persen perekonomian masyarakat Brastagi sangat ketergantungan dari hasil pertanian.

Dia pun curhat kepada sahabatnya yang tinggal di Surabaya. Ada petuah yang membekas, “Selagi manusia doyan makan sayur, jangan takut menjual atau mensuplay sayuran,” ucap Dion menirukan perkataan sahabatnya.

Tak hanya menekuni, Dion juga memiliki mental kuat dalam berdagang. Meski dari nol, bersusah-susah dan seringkali mengalami kerugian, namun Dion pantang menyerah. Tekadnya ingin menjadi petani sukses, minimal sukses di kampung halamannya. Erupsi Gunung Sinabung pada 2009 silam justru semakin menyemangati untuk memajukan usaha pertanian yang baru dirintisnya.

Bersama para sahabatnya dan petugas Dinas Pertanian Kabupaten Karo, dia pun semakin rajin berdiskusi, bermusyawarah. Tujuannya untuk membangun semangat kebersamaan, gotong-royong, serta mencari solusi agar hasil pertanian di kampungnya menjadi komoditas unggulan dan laris terjual.

Berkat kegigihan, kesabaran dan kesungguhan, satu persatu persoalan berhasil diatasi, terlebih setelah Dion bergabung di sebuah organisasi yang bernama Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Makmur Tani. Dion menjadi ketuanya pada periode 2009-2014.

Kini di usia 47 tahun, sosok Dion telah menjelma menjadi petani andal, bahkan dijuluki Saudagar Pertanian Dari Tanah Karo. Dalam menjalankan roda usahanya, Dion menggunakan ‘bendera’ UD Gudang Sinabung yang kantornya berlokasi di Jl Simpang Empat, Surbakti, Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Dion Tarigan yang awalnya berdagang kecil-kecilan, kini menjadi supplier berskala besar. Pasokan sayur mayurnya yang mencapai 4 kontainer per minggu telah merambah hingga ke berbagai daerah, bahkan ke luar negeri (Taiwan). Setiap hari gudangnya dipenuhi stok sayuran yang telah disortir, dan siap dikirim ke berbagai daerah melalui Pelabuhan Belawan, Medan.

Meski telah sukses, Dion Tarigan tetap mempertahankan kesederhanaannya dan tidak melupakan nilai-nilai kearifan lokal. Dia pun semakin bangga menjadi petani.(amr/kn)

LEAVE A REPLY