Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan dan memperkuat kemandirian ekonomi petani serta nelayan, Komunitas Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) bersama PT Pegadaian melalui Webinar Intani Talk Edisi #176 pada Rabu, 17 September 2025. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Mas Reggy dari Pegadaian serta Pak Guntur dari Intani, dengan peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Emas Sebagai Pilar Investasi yang Aman dan Inklusif
Mas Reggy memaparkan secara rinci perbedaan mendasar antara emas dan instrumen investasi lainnya seperti saham, properti, dan aset kripto. Menurutnya, saham dan kripto memiliki tingkat volatilitas tinggi sehingga berisiko besar bagi masyarakat yang belum berpengalaman. Bahkan tidak jarang dana investor di aset kripto lenyap karena hilangnya koin digital yang diperdagangkan.
Sebaliknya, emas menawarkan stabilitas harga, ketahanan terhadap inflasi, serta aksesibilitas yang tinggi. “Investasi emas bisa dimulai dengan nominal yang sangat terjangkau. Jika properti memerlukan modal besar dan saham menuntut kemampuan analisis mendalam, emas adalah pilihan paling sederhana untuk membangun tabungan yang aman dan menguntungkan,” jelasnya.
Selain sebagai pelindung nilai, emas juga dapat menjadi instrumen perencanaan jangka panjang. Dengan menyisihkan sebagian pendapatan secara rutin, petani dan nelayan dapat membangun dana pendidikan anak, dana pensiun, maupun modal usaha di masa depan.
Pesan Penutup: Membangun Kemandirian Finansial Petani dan Nelayan
Dalam closing statement-nya, Mas Reggy menegaskan pentingnya manajemen keuangan pribadi. “Tidak ada yang tidak mungkin. Dengan emas, insya Allah tujuan investasi Bapak/Ibu bisa tercapai dan direncanakan dengan baik. Ingat emas, ingat Pegadaian,” ujarnya.
Pak Guntur menambahkan bahwa Intani tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada upaya menata masa depan anggotanya. “Menabung sejak sekarang membuat kita siap menghadapi masa tidak produktif. Ketika anak memasuki bangku kuliah, dana sudah tersedia. Ini bentuk nyata edukasi bagi petani dan nelayan agar keluarga mereka lebih sejahtera,” tegasnya.
Ia juga mengundang pengurus daerah yang memiliki program inovatif untuk mengajukannya ke Intani. Program yang dinilai berdampak besar akan dibahas bersama Pegadaian untuk direalisasikan dalam skema TGIF dan kampus lapangan yang sedang berjalan.