Webinar INTANI Talk telah berjalan lebih dari 100 episode dan terus menghadirkan narasumber inspiratif dari berbagai sektor. Webinar INTANI TALK merupakan program kerjasama INTANI dan Divisi ESG PT Pegadaian. Narasumber INTANI Talk mulai dari petani, pembudidaya perikanan, peternak, hingga praktisi bisnis. Salah satu kolaborasi strategis yang tengah dijalankan adalah bersama PT Pegadaian, yang tidak hanya mendampingi petani dalam aspek budidaya, tetapi juga memberikan edukasi penting tentang perencanaan keuangan keluarga, khususnya melalui program Tabungan Emas. Pada Webinar INTANI Talk Edisi #165 yang diadakan Rabu, 2 Juli 2025 menghadirkan Yuniar Hari Permana Kadept Monitoring & Communication ESG PT Pegadaian. Tema yang diangkat adalah Menabung Emas untuk Masa Depan Keluarga Petani.
Tabungan Emas: Solusi Finansial Petani Masa Kini
Mas Hari Permana, perwakilan dari Divisi ESG PT Pegadaian, menjadi salah satu narasumber yang menyoroti pentingnya edukasi finansial bagi petani. Pegadaian kini telah bertransformasi menjadi Bulion Service pertama di Indonesia, menghadirkan solusi investasi jangka panjang yang mudah, aman, dan legal. Dengan nominal mulai dari Rp 10.000, petani sudah bisa menabung emas, yang nilainya terus naik dan bisa digadaikan saat membutuhkan modal kerja. Skema ini terbukti lebih fleksibel dibandingkan pinjaman perbankan yang umumnya tidak ramah bagi sektor informal seperti pertanian.
Literasi Keuangan dan Digitalisasi untuk Petani
Dalam praktiknya, banyak petani belum memiliki rekening bank dan masih terbiasa menyimpan emas secara tradisional. Melalui pendekatan tabungan emas, Pegadaian memberi alternatif aman dan praktis. Menariknya, meskipun tabungan emas bersifat individu, sistem kolektif memungkinkan ketua kelompok tani atau koperasi mengelola setoran dari anggotanya, lalu menyetorkannya melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS).
Tabungan emas yang dikonversi ke gramasi (satuan gram) memungkinkan petani memantau perkembangan tabungan secara real-time. Tabungan ini bisa digunakan untuk biaya pendidikan, investasi masa depan, bahkan jaminan produk lain seperti Arum Haji.
Menjadi Gaya Hidup Finansial Baru bagi Petani
Pengalaman lapangan menunjukkan bahwa banyak petani masih cenderung membelanjakan seluruh hasil panennya untuk konsumsi, seperti membeli motor, tanpa menyisihkan untuk tabungan. Di sinilah peran edukasi menjadi sangat penting. Dengan adanya aplikasi PDS, petani bahkan tidak perlu lagi hujan-hujanan ke outlet atau mengeluarkan biaya transportasi hanya untuk menyetor uang.
Pegadaian dan Intani telah melakukan pelatihan terhadap pendamping lapangan agar mampu membantu petani membuka akun digital, menyetor tunai, dan memahami mekanisme tabungan emas. Bahkan jika petani tertarik, tabungan emas ini juga bisa dikonversi menjadi emas fisik atau perhiasan di Galeri 24, anak usaha Pegadaian.
Menuju Pertanian Mandiri dan Sejahtera
Petani dan nelayan di Indonesia—yang jumlahnya mencapai lebih dari 30 juta jiwa—masih menghadapi kesenjangan akses keuangan. Pegadaian hadir sebagai solusi mikrofinansial berbasis emas yang mudah diakses, legal, dan berkelanjutan. Program ini bertujuan menumbuhkan kebiasaan menabung, mengelola keuangan keluarga, dan membentuk petani sebagai pelaku ekonomi yang tangguh dan visioner.