INTANI.ORG, BANTUL – Sampah tidak harus selalu dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bila dikelola dengan baik, sampah organik dan anorganik dapat dituntaskan mulai dari hulu, di TPS (Tempat Pembuangan Sampah).

Yayasan Ghra Sembada Insani (GSI) merancang teknologi tepat guna dan mudah diaplikasikan masyarakat. Menggandeng PT Daurulang Pracetak Indonesia, GSI menjadi promotor dan investor pengembangan mesin pengolahan sampah yang mampu memproses sampah anorganik yang selama ini sulit dimusnahkan, menjadi produk bernilai tambah dan bermanfaat.

GSI membangun proyek percontohan (pilot project) di kelurahan Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Implementasinya, GSI berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Panggung Lestari yang mengelola TPS3R Kupas, bepengalaman mengelola sampah sejak beberapa tahun lalu.

“Kami menyediakan mesin pengolahan sampah anorganik yang outputnya diproses menjadi papan, bata, dinding pracetak (precast) untuk bahan bangunan dan lainnya,” ungkap Pembina Yayasan Ghra Sembada Insani (GSI), Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Sc, saat menghadiri Penandatanganan Kerja Sama Operasi (KSO) PT Daurulang Pracetak Indonesia dengan Bumdes Panggung Lestari, di Panggungharjo, Bantul, Senin (15/8/2022). Kolaborasi ini juga dalam memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-77 dan bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Gunawan Sumodiningrat.

Penandatanganan KSO disaksikan oleh Lurah Panggungharjo, Apt. Wahyudi Anggoro Hadi, S.Farm, Prof Dr Gunawan Sumodingrat, Ketua Yayasan GSI, A. Iskandar Zulkarnain, dan hadir pula Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Guntur Subagja Mahardika, bersama sejumlah organisasi dan komunitas yang turut mendukung kolaborasi pengelolaan sampah ini. Hadir antara lain Ketua Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani) DIY, Ahmad Rifai, Ketua Umum Gerakan Indonesia Anti Narkoba (GIAN), Guntur Eko Widodo, Ketua Umum Petani Tembakau dan Pengusaha Pabrik Tembakau Indonesia (P2RPTI), Joko Supeno, Ketua DIAN Jawa Tengah, Marsono, pengusaha Hasil Tani, Arif Budiono, produsen pupuk organik, Supriyanto dan pengelola sampah TPA Solo, Rayon Sasongko.

Lurah Panggungharjo menyambut baik dukungan dan Kerjasama GSI dalam melengkapi proses pengolahan sampah di TPS3R Kupas yang dikelola Bumdes Panggung Lestari. Kelurahan yang berpenduduk sekitar 25 ribu jiwa ini sudah memiliki kesadaran untuk memilah dan membuang sampahnya sesuai dengan peraturan kelurahan setempat. “Setiap hari TPS3R mengolah sekitar 30 ton sampah dari wilayah kami dan wilayah kelurahan tetangga,” ungkap Wahyudi.

Asisten Staf Khusus Wakil Presiden Guntur Subagja Mahardika mengapresiasi kerjasama GSI bersama PT Daurulang Pracetak Indonesia dan Bumdes Panggung Lestasi. Kolaborasi strategis dalam pengelolaan sampah ini diharapkan dapat memberikan solusi mengatasi permasalahan sampah yang terjadi di kota-kota besar hingga ke desa-desa. “Dengan adanya peran GSI diharapkan memerikan solusi tuntas permasalahan sampah,” ungkap Guntur Subagja.

Guntur memaparkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengungkapkan produksi sampah di Indonesi pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton. Jumlah ini terus meningkat setiap tahun. Yang perlu diwaspadai, kata Guntur, selain jumlah sampah terus meningkat, juga komposisi sampah anorganik khususnya sampah plastik terus membengkak. Bila tahun 2010 sampah plastik sebesar 11 persen, pada 2021 jumlah sampah plastik mencapai 17 persen. “Sampah-sampah plastik dan anorganik ini yang harus mendapatkan solusi tuntas sehingga tidak merusak lingkungan,” kata Guntur.

Prof. Gunawan Sumodingrat memberikan solusi dengan daur ulang yang diproses melalui mesin turbin yang dibangun bersama PT Daurulang Pracetak Indonesia. Limbah dari proses pengolahan sampah yang berupa residu diproses menjadi produk bermanfaat yang dapat kembali digunakan masyarakat.

Kelurahan Panggungharjo merupakan salah satu kelurahan yang sukses dalam pengelolaan sampah. TPS3R Kupas selama ini menjadi percontohan dan kerap dikunjungan pemerintahan desa dari berbagai daerah lainnya.*

LEAVE A REPLY