INTANI.ORG – Pandemi Covid-19 menjadi awal petani milenial asal Garut menggeluti budidaya bibit anggur impor. “Sebelum pandemi saya bertani hortikultura dan pangan, namun harga saat itu tidak stabil jadi saya coba beralih komoditi lain yaitu pembibitan anggur impor,” tutur Yosep Mulyana dalam pembukaan paparannya sebagai narasumber inspiratif webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 72, Rabu (25/02).
Pria berusia 36 tahun ini mengisahkan tertarik budiaya anggur impor setelah berkunjung ke rumah temannya yang berbudidaya anggur hanya di depan halaman rumah. “Dari situ saya melihat potensi besar yang bisa dikembangkan dari bibit anggur ini, lalu saya coba tanam di rumah alhamdulillah berhasil,” ujar Yosep.
Dari lahan pekarangan seluas 8m2, Yosep menuturkan bisa menghasilkan ratusan bibit anggur impor. “Jadi dari satu tanaman anggur saja bisa dijadikan banyak bibit anggur, harganya pun cukup menggiurkan. Saya juga menekankan tidak menjual bibit sebelum pohonnya panen, agar konsumen juga lihat secara langsung tanaman kita hasil buahnya seperti apa. Tidak hanya sekedar jual bibit tetapi juga experience”.
Harga bibit anggur impor tabulampot usia dua bulan di bandrol Rp. 500.000, sedangkan yang sudah masuk masa pembuahan minimal di harga Rp. 1.000.000. “Untuk pengiriman sudah nasional, lebih sering ke Bogor, Jawa Barat. Karena memang untuk pengiriman jauh lebih dari 10 hari berpotensi layu dan jika konsumen tidak mengerti perawatannya dikhawatirkan mati”.
Untuk memenuhi pesanan bibit Yosep berkolaborasi dengan petani milenial lain yang tergabung di Anggur Mania Garut. “Jadi saya bentuk AGM ini memang bertujuan untuk memberdayakan pemuda setempat dan mengubah mindset mereka tentang pertanian yang kotor dan berpenghasilan kecil, nyatanya pertanian itu memiliki penghasilan yang menjanjikan dan profesi berkelas”.
Sebagai Duta Petani Milenial Garut dan Ketua Posluhdes Barokah Mekarsari Garut, Yosep juga aktif berdiskusi dengan Dinas Pertanian di Garut membahas konsep pertanian yang cocok untuk lahan terbatas. “Saya menyarankan seperti yang saya lakukan di pembibitan anggur ini. Karena memang perputarannya cepat dan tidak memakan waktu lama untuk perawatan,” terang Yosep.
Ketua umum Intani, Guntur Subagja dalam pengantarnya menyampaikan Yosep ini sosok milenial yang patut dijadikan inspirasi bagi banyak pemuda. “Sense of business Yosep ini sangat besar, menempatkan bibit anggur sebagai tanaman hias sehingga memiliki nilai yang lebih tinggi. Selain itu juga jual experience ke konsumen, ini bisa menjadi contoh untuk dikembangkan sebagai sektor ekonomi kreatif”.
Guntur juga berpesan banyak sektor yang bisa dikembangkan dari pertanian, “tinggal bagaimana kita bisa berinovasi dan kreatif dengan peluang yang ada. Ini merupakan momentum kita bersama untuk terus bergerak memajukan ekonomi nasional dari sektor pertanian”.
Webinar inspirasi bisnis Intani seri ke 72 dengan tema ‘Sukses Bisnis Bibit Anggur Impor’ ditayangkan streaming di TANITV.*