Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, PT. Pegadaian melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bekerja sama dengan LSPPO, Fakultas Pertanian Unsoed, dan Intani mengadakan Bimbingan Teknis dan Uji Kompetensi Fasilitator Pertanian Organik. Acara ini berlangsung pada 13-16 Februari 2025 di The Rich Jogja Hotel, diikuti oleh 42 petani dari berbagai daerah.

Program TJSL BUMN ini bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan sistem pertanian organik serta memberikan sertifikasi bagi fasilitator yang kompeten. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat transformasi pertanian menuju sistem yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dampak Negatif Residu Pestisida

Penggunaan pestisida sintetis secara berlebihan menimbulkan dampak serius, antara lain:

  • Pencemaran lingkungan: Residu pestisida merusak ekosistem air dan menurunkan kesuburan tanah.
  • Ancaman kesehatan: Paparan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan saraf, pernapasan, hingga risiko kanker.

Pelatihan dan Sertifikasi bagi Petani

Program ini mencakup pelatihan teori dan praktik pertanian organik, seperti:

  • Teknik budidaya tanpa pestisida sintetis
  • Pembuatan pupuk dan pestisida nabati
  • Kunjungan lapangan ke perusahaan pertanian organik

Mendorong Kemandirian dan Keberlanjutan

Dengan sertifikasi fasilitator pertanian organik, petani diharapkan mampu mengedukasi masyarakat serta mandiri dalam mengelola pertanian organik. Upaya ini mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. Melalui inisiatif ini, PT. Pegadaian dan mitra terus mendorong pertanian yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan di Indonesia.

LEAVE A REPLY