INTANI.ORG, JAKARTA – Puteri Indonesia Berbakat 2022 Angelia Rizky mengajak masyarakat, khususnya generasi muda peduli lingkungan.
Salah satunya, dengan mengelola sampah agar tidak mencemari kali, merusak tanah, dan menimbulkan limbah yang dapat berdampak buruk pada kesehatan dan lingkungan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk mulai peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ajak Angelia Rizky.
Tak hanya berkata-kata, Angelia Rizky juga turun ke kali Ciliwung, di kawasan Cikini Jakarta, turut membersihkan sampah bersama direksi dan komisaris PT Pegadaian, Jumat (31/3/2023). Kegiatan bertajuk “Cikini-Kenari Bersih dan Asri” ini dalam rangka HUT ke 122 PT Pegadaian.
Diikuti pegiat lingkungan Pandawara dan masyarakat, selain membersihkan kali juga membersihkan sampah-sampah di jalan dan sekitarnya. “Saya mengapresiasi Pegadaian peduli lingkungan. Jika ini rutin dilakukan, maka akan menciptakan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda akan pentingnya kebersihan lingkungan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,”tutur Putri Indonesia Berbakat yang juga menjadi Duta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian.
Menurut Angel, begitu ia dipanggil, salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Angel mengutip data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume timbulan sampah di Indonesia sangat besar. Pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Jumlah tersebut sebagian besar adalah sampah makanan dan sampah plastik. Angka itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya pada 2021 timbulan sampah mencapai 31,13 juta ton.
Angel memberikan tips memilah sampah khusunya sampah anorganik yang sulit terurai. Pertama, terapkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R). Kedua, manfaat ecobrik dengan mengolah stereofom, kabel, plastik, kemasan makanan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Ketiga, sumbangkan ke pemulung agar dapat dijual kembali ataupun didaur ulang mereka.
Bila masyarakat mampu mengolah sampah, baik sampah organik maupun anorganik dapat bernilai ekomomi. “Sampah dapat menjadi emas,”ujar Angel. *